Dosen Unila Sutopo Hadi Masuk Daftar Top 2 Persen Peneliti Dunia

- Prof Sutopo Hadi masuk dalam daftar top 2 persen peneliti dunia berkat kontribusi dan dedikasinya di dunia penelitian selama lebih dari dua dekade.
- Daftar ilmuan ini disusun oleh Stanford University dan jurnal Elsevier BV berdasarkan data dari basis data Scopus, yang dianalisis untuk melihat dampak kutipan di berbagai bidang dan subbidang ilmiah.
- Prof Sutopo memulai perjalanan penelitiannya sejak tahun 2003, terus konsisten mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal-jurnal internasional yang bereputasi, sehingga mendapatkan banyak sitasi dari peneliti lain.
Bandar Lampung, IDN Times - Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Prof Sutopo Hadi berhasil masuk dalam daftar top 2 persen peneliti dunia. Itu merupakan prestasi diakui secara internasional berkat kontribusi dan dedikasinya di dunia penelitian selama lebih dari dua dekade.
Prof Sutopo menjelaskan, 2 persen cited scientists by stanford adalah daftar yang berisi para ilmuwan paling banyak dikutip dalam bidangnya masing-masing. Daftar ini disusun oleh Stanford University dan jurnal Elsevier BV.
"Daftar ilmuan ini dibuat berdasarkan data dari basis data Scopus, yang dianalisis untuk melihat dampak kutipan di berbagai bidang dan subbidang ilmiah. Daftar ini mencakup 100.000 ilmuwan teratas berdasarkan indikator komposit (skor-c) atau peringkat persentil 2 persen atau lebih di sub-bidang tersebut," jelasnya, Minggu (6/10/2024).
1. Konsisten publikasi hasil penelitian

Prof Sutopo memulai perjalanan penelitiannya sejak tahun 2003. Hingga kini, ia terus konsisten mempublikasikan hasil penelitiannya di jurnal-jurnal internasional yang bereputasi, sehingga mendapatkan banyak sitasi dari peneliti lain.
"Publikasi yang saya hasilkan harus dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional yang memiliki jumlah pembaca besar, sehingga dapat disitasi banyak peneliti,” ujarnya.
2. Perjuangan mencapai penghargaan tak mudah

Dosen Jurusan Kimia FMIPA Unila tersebut juga menceritakan perjuangannya mencapai penghargaan tidaklah mudah. Prosesnya lebih sulit karena memerlukan data solid dan memiliki nilai kebaruan tinggi.
Dalam empat tahun terakhir, ia menunjukkan produktivitas tinggi. Pada tahun 2020 menerbitkan 21 artikel, meningkat menjadi 28 artikel pada tahun 2021 hingga tahun 2024 sudah ada 23 artikel diterbitkan.
"Beberapa artikel akan segera menyusul. Konsistensi ini membutuhkan kerja keras, baik dari segi energi maupun pikiran,” ujarnya.
3. Tips produktif dalam penelitian

Prof Sutopo berbagi tips untuk pelajar yang ingin mengikuti jejaknya dan sedang melakukan penelitian, penting untuk rajin membaca jurnal dan mencari referensi relevan. Jika memungkinkan, lanjutnya, bergabunglah dengan proyek penelitian dosen pembimbing.
"Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris juga sangat penting karena sebagian besar publikasi ilmiah menggunakan bahasa Inggris,” sarannya.
Ia juga menjelaskan, jurnal internasional memiliki kategori kuartil berbeda, dari Q-1 hingga Q-4, dengan Q-1 sebagai yang paling sulit ditembus. Bahkan ia juga memulai dari Q-3 dan Q-4, baru kemudian beralih ke Q-1 dan Q-2 setelah pengalaman bertambah.
"Saya harap, lebih banyak lagi peneliti dari Unila yang dapat mengikuti jejaknsaya. Ini penting agar Unila semakin dikenal secara global. Selain itu, kampus juga memberikan dukungan lebih bagi para peneliti, agar semakin banyak peneliti Indonesia khususnya Unila, yang mampu bersaing di kancah internasional," harapnya.