2. Everything Everywhere All at Once (8,0) (2022)

"Everything Everywhere All at Once" adalah film aksi fiksi ilmiah disutradarai Dan Kwan dan Daniel Scheinert dan dibintangi oleh Michelle Yeoh, Stephanie Hsu, Ke Huy Quan, dan James Hong. Film ini bercerita tentang Evelyn Wang (diperankan oleh Michelle Yeoh), seorang wanita Cina-Amerika paruh baya terseret ke dalam petualangan gila di mana dia sendiri dapat menyelamatkan keberadaan dengan menjelajahi alam semesta lain dan terhubung dengan kehidupan dia bisa miliki.

Film ini dipuji karena visualnya dan lapisan tematiknya yang dalam. Sekilas, ini mungkin tampak seperti film aksi sederhana tentang menyelamatkan multiverse, tetapi setelah diperiksa lebih dekat, makna sebenarnya dari film tersebut terungkap sangat dalam.

Evelyn digambarkan sebagai seorang wanita tenggelam di bawah tekanan dari binatu keluarganya yang gagal, pernikahannya yang rusak, dan ekspektasi budayanya. Film ini mengikuti perjalanannya saat dia menjelajahi alam semesta lain dan terhubung dengan kehidupan yang seharusnya dia jalani.

Penampilan Michelle Yeoh dalam film tersebut sangat dipuji, dan dia bahkan memenangkan Golden Globe untuk perannya tersebut.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Film Aksi Terbaik Dibintangi Tom Cruise, Seru!

3. Avatar: The Way of Water (7,8) (2022)

"Avatar: The Way of Water" adalah film aksi fiksi ilmiah dirilis 16 Desember 2022. Film ini diberi peringkat PG-13 dan dibuat lebih dari satu dekade setelah peristiwa film Avatar pertama berpusat di sekitar karakter Jake Sully (Sam Worthington).

Film ini mengikuti keluarga Sully, termasuk Jake, Neytiri, dan anak-anak mereka, saat mereka menghadapi berbagai tantangan dan pertempuran untuk tetap hidup.

"Avatar: The Way of Water" sudah lama ditunggu-tunggu, dengan rumor tentang sekuelnya beredar segera setelah film Avatar pertama tayang di bioskop. Film ini dikerjakan selama beberapa tahun, tetapi mengalami penundaan karena pandemik COVID-19, serta beberapa perubahan jadwal syuting.

4. All Quiet on the Western Front (7,8) (2022)

"All Quiet on the Western Front (2022)" adalah film antiperang Jerman disutradarai Edward Berger dan berdasarkan novel1929 dengan judul yang sama karya Erich Maria Remarque. Film ini dibintangi oleh Felix Kammerer, Albrecht Schuch, Daniel Brühl, Sebastian Hülk, Aaron Hilmer, Edin Hasanovic, dan Devid Striesow.

Ceritanya seputar Paul Bäumer berusia 17 tahun dan teman-temannya Albert dan Müller, secara sukarela mendaftar menjadi tentara Jerman dan mengalami kenyataan hidup brutal di garis terdepan. Film ini menggambarkan pengalaman para prajurit di garis terdepan, menunjukkan bagaimana kegembiraan awal mereka tentang perang dengan cepat menghilang begitu mereka dihadapkan pada kenyataan perang parit yang suram.

Prasangka para tentara tentang musuh dan hal mereka anggap benar dan hal yang mereka anggap salah dalam konflik segera runtuh, meninggalkan mereka berjuang dengan trauma fisik dan emosional. Film ini menyampaikan pesan kuat tentang efek perang terhadap para tentara dan berfungsi sebagai pengingat pedih akan korban yang hancur dari konflik dapat terjadi pada kehidupan manusia.

5. The Banshees of Inisherin (7,8) (2022)

"The Banshees of Inisherin" adalah film disutradarai oleh Martin McDonagh dan ditulis oleh Martin McDonagh juga. Film tersebut dibintangi Colin Farrell sebagai Pádraic dan Brendan Gleeson sebagai Colm.

Cerita seputar 1923 di pulau fiksi Inisherin di lepas Pantai Irlandia. Film ini mengikuti kisah dua teman seumur hidup, Pádraic dan Colm menemui jalan buntu ketika Colm tiba-tiba mengakhiri hubungan mereka.

Film ini mengeksplorasi konsekuensi dramatis dari pernyataan Colm bahwa dia tidak lagi ingin berteman dengan Pádraic, yang dibuat bingung oleh perkataan tersebut dan terus berusaha menebus kesalahan, menghadapi perlawanan dari Colm di setiap kesempatan. Film ini menggambarkan kesulitan mempertahankan persahabatan sudah berlangsung lama dan dampak emosional dari mengakhiri hubungan semacam itu.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Film Biografi, Mana Kesukaanmu?

6. The Fabelmans (7,7) (2022)

"The Fabelmans" adalah film semi-otobiografi disutradarai Steven Spielberg, berdasarkan pengalamannya sendiri tumbuh di era Arizona pasca-Perang Dunia II. Film ini mengikuti kisah Sammy Fabelman, seorang pembuat film muda bercita-cita tinggi menemukan rahasia keluarga menghancurkan dan mengeksplorasi bagaimana kekuatan film dapat membantunya melihat kebenaran tentang keluarga disfungsionalnya dan orang-orang di sekitarnya.

Film ini berlatar di New Jersey1952 bercerita tentang Sammy dari usia tujuh hingga delapan belas tahun saat ia menghadapi tantangan tumbuh dewasa dan menemukan kebenaran tentang keluarganya. Film ini dibintangi Michelle Williams, Gabriel LaBelle, dan Paul Dano.

Ceritanya ditulis oleh Steven Spielberg dan Tony Kushner, dan mengeksplorasi tema keluarga, kebenaran, dan kekuatan film untuk membantu orang memahami dunia di sekitar mereka. Film ini adalah perjalanan menyentuh hati dan pribadi untuk Steven Spielberg. Dia mengeksplorasi pengalamannya sendiri saat tumbuh dewasa dan menemukan kebenaran tentang keluarganya sendiri dan dunia.

7. Tár (7,6) (2022)

"Tár" adalah film ditulis dan disutradarai Todd Field, berlatarkan dunia musik klasik. Karakter sentral film, Lydia Tár, adalah orang yang sangat sensitif dengan suara dan memiliki bakat perfect pitch.

Ia juga sering terganggu oleh suara asing. Lydia Tár dianggap sebagai salah satu komposer/konduktor terhebat masih hidup dan merupakan kepala konduktor wanita pertama dari orkestra besar Jerman.

Film tersebut dibintangi oleh Cate Blanchett sebagai Lydia Tár dan juga terkenal karena pemerannya meliputi Noémie Merlant dan Nina Hoss. Di Tár, penonton dibawa dalam perjalanan melalui dunia musik klasik saat mereka mengikuti perjalanan Lydia Tár dan tantangan dia hadapi dalam kariernya. Film ini menjanjikan pandangan mendalam dan menawan tentang kehidupan seorang musisi sukses dan berbakat.

8. Triangle of Sadness (7,5)

Film "Triangle of Sadness" bercerita tentang pasangan Carl (diperankan oleh Harris Dickinson) dan Yaya (diperankan oleh Charlbi Dean) pada bagian pertamanya. Cerita memuncak dalam kekacauan saat kapal pesiar kelas atas tenggelam dan segelintir orang selamat berakhir di pulau terpencil.

Film ini berpusat pada eksplorasi sistem ekonomi dan peran dimiliki orang dalam sistem tersebut, baik di kapal pesiar maupun dalam komunitas darurat yang tiba-tiba tidak bergantung pada konsep uang tradisional. Triangle of Sadness telah dibandingkan dengan film 2019 Parasite dalam keselarasan tematiknya.

9. Women Talking (7,5) (2022)

"Women Talking" adalah film tentang wanita bergulat dengan rekonsiliasi realitas brutal dengan keyakinan mereka. Film ini berlatarkan di komunitas agama terisolasi pada 2010 dan tentang wanita menemukan suara mereka melalui tindakan.

Ceritanya didasarkan pada kejadian nyata 2009 tentang wanita dari komunitas Mennonite di Bolivia diperkosa oleh sekelompok pria. Film dibuka dengan memberi tahu penonton bahwa cerita tersebut adalah tindakan imajinasi perempuan.

Sementara ceritanya didasarkan pada peristiwa nyata, tindakan imajinasi perempuan dalam film tersebut hadir dalam bentuk musyawarah dan keputusan perempuan untuk pergi. Film ini berfokus pada perjalanan para wanita dan dampak dari pilihan mereka.

Foys Salome, yang putrinya berusia tiga tahun menjadi salah satu korban pemerkosaan, mengatakan dia tidak akan pernah memaafkan. Women Talking pada akhirnya adalah tentang kekuatan wanita untuk menemukan suara mereka dan bertindak dalam menghadapi tragedi.

10. Elvis (7,4) (2022)

"Elvis" adalah film drama biografi dirilis 2022, disutradarai oleh Baz Luhrmann. Film ini menggambarkan kebangkitan Elvis Presley sebagai raja Rock and Roll dan pengaruhnya terhadap budaya dan musik Amerika.

Film tersebut dibintangi oleh Austin Butler sebagai Elvis, bersama Tom Hanks sebagai manajernya Kolonel Tom Parker dan Olivia Munn sebagai Priscilla Presley. Film ini berfokus pada kehidupan pribadi dan profesional Elvis, termasuk hubungannya dengan Priscilla dan perjuangannya melawan ketenaran, kecanduan, dan hilangnya kreativitas musiknya.

Film ini mendapat ulasan beragam dari para kritikus, dengan beberapa memuji sinematografi dan pertunjukan musiknya, sementara yang lain mengkritik penggambaran Elvis dan pendekatan selektif terhadap kisah hidupnya. Namun, penggambaran Elvis oleh Austin Butler diakui secara luas, dengan banyak yang memuji nyanyian dan transformasi fisiknya menjadi musisi legendaris.

"Elvis" dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk Academy Awards untuk Lagu Asli Terbaik dan Rancangan Kostum Terbaik. Secara keseluruhan, film ini menawarkan pandangan unik tentang kehidupan dan warisan salah satu musisi paling ikonik sepanjang masa dan pengaruhnya yang bertahan lama pada budaya populer.

Nominasi Best Picture Oscar 2023 menawarkan beragam film, masing-masing dengan kualitas dan kekuatan uniknya sendiri. Peringkat IMDb memberikan sekilas tentang apa dinikmati penonton tentang film-film ini, dengan beberapa film sangat disukai karena visualnya yang memukau, penampilan yang kuat, atau tema yang menggugah pikiran.

Menjelang upacara penghargaan, akan menarik untuk melihat film mana membawa pulang penghargaan Best Picture didambakan dan bagaimana film itu beresonansi dengan penonton dan kritikus. Terlepas dari hasil akhir, nominasi ini menunjukkan kekuatan dan keragaman industri film dan kekuatan sinema untuk menceritakan kisah bermakna dan membangkitkan emosi.

Baca Juga: 10 Film Alur Cerita Mirip Avatar: The Way of Water, Menarik dan Seru