5 Perilaku Raja Ozai Membuat Zuko Jadi Toxic Masculinity

Zuko tumbuh menjadi anak yang kesepian

Intinya Sih...

  • Zuko tumbuh menjadi anak kesepian dan mengalami toxic masculinity akibat perilaku Raja Ozai
  • Raja Ozai mempengaruhi Zuko dengan pandangan bahwa belas kasihan adalah kelemahan
  • Ozai sering menggunakan intimidasi, ancaman, atau kekerasan fisik untuk menghukum atau mengendalikan Zuko

Serial live-action Avatar: The Last Airbender merupakan serial petualangan diadaptasi dari serial animasi. Dalam serial ini, karakter Zuko digambarkan sebagai karakter antagonis namun mempunyai latar belakang cerita yang kelam.

Ditelantarkan dan disiksa oleh keluarganya sejak kecil membuat Zuko tumbuh menjadi pribadi dengan low self awareness. Ia berjuang sekuat tenaga untuk membuktikan kepada ayahnya bahwa dirinya mampu.

Zuko hangat akhirnya berubah menjadi manusia tanpa ekspresi yang dingin dan kasar. Meskipun disepanjang perjalanannya Zuko ditemani oleh Paman Iroh dan para prajuritnya, Zuko merasa tidak membutuhkan kehangatan.

Hal ini berdampak pada pribadi Zuko yang menjadi kesepian. Berikut beberapa perilaku Raja Ozai menyebabkan Zuko jadi toxic masculinity. Mari kita simak, ya!

1. Ozai memberikan pemahaman belas kasihan merupakan sebuah kelemahan

5 Perilaku Raja Ozai Membuat Zuko Jadi Toxic MasculinityZuko menatap sesuatu di bawah (dok.Netflix/Avatar:The Last Air Bender)

Sebelum pengasingannya, Raja Ozai memberikan nasihat kepada Zuko belas kasihan merupakan sebuah kelemahan. Kekuatan sejati itu lahir dari kekejaman dan ketidakberpihakan.

Hal ini Raja Ozai sampaikan karena dalam kekuasaannya, filosofi tersebut mengantarkan kemenangan untuk Negara Api.  Akhirnya Zuko terpengaruh oleh pandangan ayahnya tersebut.

Ia merenungkan kata-kata tersebut dan menerapkannya saat dalam pengasingan. Hal ini terlihat ketika ia berusaha dengan berbagai cara apapun untuk menangkap Avatar Aang tanpa memandang tempat dan situasi Avatar Aang saat itu. 

2. Ozai tidak memberikan Zuko kesempatan untuk menyampaikan pendapat

5 Perilaku Raja Ozai Membuat Zuko Jadi Toxic MasculinityZuko bersama Uncle Iroh (dok.Netflix/Avatar:The Last Air Bender)

Raja Ozai terkenal sebagai pemimpin otoriter dan tanpa ada belas kasihan. Pada suatu kesempatan, ketika seluruh dewan Negara api sedang berdikusi mengenai strategi perang yang akan digunakan untuk menyerang suku lain, Zuko memberikan sebuah pendapat dan menolak usulan strategi diajukan oleh anggota dewan yang lain. 

Namun, Raja Ozai menganggap pendapat Zuko tidak menguntungkan peperangan dan akan mengakibatkan kekalahan. Pendapat Zuko dianggap terlalu manusiawi yang notabene hal tersebut tidak sejalan dengan filosofi kekuasaan yang dianutnya yaitu belas kasihan merupakan sebuah kelemahan.

Pangeran Zuko yang dasarnya ingin menjadi seorang raja yang bijaksana harus menguburkan jati diri aslinya dalam sifat yang keji karena ketiadaaan ruang berpendapat.

Baca Juga: 8 Serial Adventure Netflix, Dijamin Tontonan Seru dan Epik

3. Ozai suka membanding-bandingkan Zuko dengan Azula

5 Perilaku Raja Ozai Membuat Zuko Jadi Toxic MasculinityOzai sedang melihat Azula (dok.Netflix/Avatar:The Last Air Bender)

Perilaku Ozai suka membanding-bandingkan Zuko dengan Azula memicu ketidakadilan dan dampak merugikan bagi Zuko. Akibatnya, Zuko merasa tidak dihargai dan dianggap tidak penting oleh ayahnya yang berujung memunculkan sikap toxic masculity.

Zuko berupaya membuktikan nilai atau keberanian mungkin tidak dia miliki demi dapat bersaing dengan Azula untuk memperoleh pengakuan dari ayahnya. Akhirnya, Zuko terjebak dalam ekspektasi tidak realistis untuk memenuhi standar ditetapkan oleh Ozai.

4. Ozai tidak pernah menunjukkan kasih sayang ke Zuko

5 Perilaku Raja Ozai Membuat Zuko Jadi Toxic MasculinityOzai sedang melihat sesuatu (dok.Netflix/Avatar:The Last Air Bender)

Hubungan Ozai dan Zuko mencerminkan dinamika hubungan tidak sehat. Ketidakadilan, kurangnya penerimaan, dan ketidakpuasan ditunjukkan oleh Ozai terhadap Zuko berdampak negatif pada kesejahteraan emosional dan psikologis Zuko.

Ozai yang selalu keras dan kasar dalam perlakuannya terhadap Zuko juga menyebabkan Zuko merasa tidak aman dan tidak dihargai. Bahkan beberapa hal dilakukan oleh Zuko tidak pernah sama sekali mendapat pujian atau dukungan melainkan hanya mendapat kritik dan penolakan. 

5. Ozai tak segan melakukan kekerasan jika Zuko berbuat salah

5 Perilaku Raja Ozai Membuat Zuko Jadi Toxic MasculinityOzai sedang melihat sesuatu (dok.Netflix/Avatar:The Last Air Bender)

Dalam serial live-action "Avatar: The Last Airbender", Ozai terkenal karena kekerasan dan ketidakberpihakannya jika Zuko dianggap melakukan kesalahan atau tidak memenuhi harapan sang ayah. Ozai seringkali menggunakan intimidasi, ancaman atau bahkan kekerasan fisik untuk menghukum atau mengendalikan Zuko.

Hal ini berdampak pada perilaku Zuko menginternalisasi gagasan kekerasan atau agresi adalah cara yang dapat diterima atau bahkan diperlukan untuk menunjukkan kekuatan dan memperoleh kehormatan. Selain itu, Zuko juga memandang kekerasan sebagai cara yang sah untuk menyelesaikan konflik atau mengekspresikan ketidakpuasan.

Hal ini menghalangi kemampuannya untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang sehat dan membangun hubungan yang positif dengan orang lain sehingga Zuko sering berakhir kesepian.

Perilaku orang tua yang toksik, seperti yang ditunjukkan oleh Ozai dalam hubungannya dengan Zuko dalam serial live-action Avatar: The Last Airbender, dapat memiliki dampak yang sangat merusak pada kesejahteraan emosional dan psikologis anak. Sebagai orang tua, memahami dan mengakui pola perilaku toksik dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memutus pola perilaku yang tidak sehat dan mendukung kesejahteraan anak-anak.

Baca Juga: 11 Fakta Leader Tim KAIST di University War, Heo Sungbum!

Viola Photo Community Writer Viola

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya