Dibidik Sport Tourism, Batu Alif Bakauheni Masih Terkendala Akses
- Komunitas paralayang berharap perhatian lebih terutama soal akses masuk, listrik, dan air bersih untuk mengembangkan Batu Alif menjadi destinasi sport tourism.
- Dukungan pilot dan pegiat lokal menilai perbaikan akses jalan akan menghidupkan masyarakat sekitar dan memajukan pariwisata Lampung.
- Kunjungan Zita memberi harapan baru bagi komunitas paralayang, namun perbaikan infrastruktur dasar tetap diperlukan agar Batu Alif bisa maksimal sebagai destinasi wisata.
Lampung Selatan, IDN Times – Venue Paragliding Batu Alif di Bakauheni, Lampung Selatan, jadi sorotan untuk sport tourism. Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani melihat langsung sekaligus mencoba terbang tandem menikmati panorama laut dan pegunungan di kawasan ini.
"Dibalik keindahan itu, para pegiat paralayang Lampung menegaskan masih ada pekerjaan rumah besar akses jalan, listrik dan air bersih," katanya, Senin (15/9/2025).
1. Harapan komunitas paralayang
Ketua Paralayang Lampung, Letkol Laut (T) Gatot Suryono, mengatakan perjuangan komunitas paralayang di Batu Alif selama ini masih mandiri.
“Kami berharap ada perhatian lebih, terutama soal akses masuk, listrik, dan air bersih. Itu kebutuhan primer agar lokasi ini bisa berkembang jadi destinasi sport tourism,” ujarnya.
Menurut Gatot, kehadiran Zita memberi energi baru sekaligus membuka peluang dukungan pemerintah pusat.
2. Dukungan pilot dan pegiat lokal
Salah satu pilot paralayang, Budi Martha, menilai Batu Alif punya nilai jual besar karena terkoneksi langsung dengan Pantai Minang Rua. “Kalau akses jalan diperbaiki, dampaknya bukan cuma untuk paralayang tapi juga menghidupkan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan pegiat paralayang sekaligus pilot paramotor, Bambang Abiyono. Ia menekankan bahwa olahraga ini bisa jadi motor pariwisata baru di Lampung.
“Lampung punya kombinasi pantai, bukit, dan gunung. Itu peluang besar untuk sport tourism, asal ada dukungan nyata,” ucapnya.
3. Momentum sport tourism
Kunjungan Zita yang juga istri Bupati Lampung Selatan memberi angin segar bagi komunitas. Namun, tanpa perbaikan infrastruktur dasar, Batu Alif hanya akan jadi spot indah yang belum maksimal.
"Momentum ini penting agar paralayang di Lampung tak sekadar jadi olahraga prestasi, tapi juga daya tarik wisata yang bisa bersaing dengan daerah lain," tuturnya.
