Unik! Rumah Baca Hadir di Tengah Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman

- Akses rumah baca gratis: Rumah Baca Tahura menyediakan buku-buku bacaan tentang pelestarian alam secara gratis bagi anak-anak desa di sekitar Tahura Wan Abdul Rachman.
- Catat 9-18 ribu kepala keluarga gantungkan hidup: Kawasan hutan menghadapi degradasi karena tekanan penduduk, dengan 9-18 ribu kepala keluarga menggantungkan hidupnya dengan menggarap lahan di kawasan Tahura.
- Dorong peningkatan kesejahteraan: Program edukasi ini akan berjalan seiring dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, seperti pengembangan kopi ramah burung untuk menjaga hutan.
Bandar Lampung, IDN Times - Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman menghadirkan inovasi Rumah Baca Tahura sebagai salah satu upaya pelestarian kawasan hutan.
Kepala UPTD Tahura Wan Abdul Rachman, Eny Puspasari mengatakan, rumah baca hasil kolaborasi bersama Satintelmed BAIS TNI, PGN, dan FLIGHT: Protecting Indonesia's Birds ini diperuntukkan bagi anak-anak desa di sekitar Tahura Wan Abdul Rachman.
"Edukasi menjadi salah satu kunci keberhasilan pelestarian hutan. Ini upaya penyadartahuan masyarakat sejak dini penting dalam mewujudkan hutan lestari di Tahura Wan Abdul Rachman," ujarnya dikonfirmasi, Jumat (24/10/2025).
1. Akses rumah baca gratis

Eny melanjutkan, kehadiran Rumah Baca Tahura tersebut menyediakan buku-buku bacaan berkaitan tentang pelestarian alam yang dapat diakses oleh anak-anak di sekitar Tahura Wan Abdul Rachman secara gratis.
"Kita berharap rumah baca ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian anak-anak desa, untuk melestarikan Tahura Wan Abdul Rachman," katanya.
2. Catat 9-18 ribu kepala keluarga gantungkan hidup menggarap lahan Tahura

Kawasan hutan Tahura Wan Abdul Rachman saat ini menghadapi tantangan dalam pengelolaan, dengan penurunan kualitas atau degradasi hutan. Salah satunya disebabkan oleh tekanan penduduk.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2019, tercatat 80 persen luasan tutupan hutan Tahura Wan Abdul Rachman dinyatakan sebagai open area atau tutupan hutan telah berubah menjadi kebun campuran.
"Ini artinya ada aktivitas masyarakat di dalamnya. Saat ini, diperkirakan terdapat 9 sampai 18 ribu kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya secara langsung dengan menggarap lahan di kawasan Tahura," terang Eny.
3. Dorong peningkatan kesejahteraan

Direktur Eksekutif Flight, Marison Guciano menambahkan, program edukasi ini akan berjalan seiring dengan berbagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, seperti pengembangan kopi ramah burung.
“Sumber daya hutan harus dimanfaatkan dengan bijak dan berkelanjutan. Dengan edukasi dan kesejahteraan yang meningkat, masyarakat akan lebih mudah diajak untuk menjaga hutan,” imbuhnya.


















