- Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan tumbuh 7,74 persen,
- Industri Pengolahan tumbuh 4,74 persen, dan
- Perdagangan Besar dan Eceran (PBE) tumbuh 3,98 persen.
Tiga Faktor Picu Ekonomi Lampung Tumbuh 5,04 Persen Triwulan III

- Konsumsi dan investasi jadi penggerak
- Kinerja konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94 persen
- Investasi (PMTB) tumbuh 6,06 persen
- Konsumsi pemerintah meningkat 4,00 persen
- Pertanian jadi penopang terbesar
- Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tumbuh 7,74 persen
- Industri pengolahan tumbuh 4,74 persen
- Perdagangan besar dan eceran (PBE) tumbuh 3,98 persen
Bandar Lampung, IDN Times – Bank Indonesia (BI) mencatat perekonomian Provinsi Lampung tetap solid di triwulan III 2025 dengan pertumbuhan sebesar 5,04 persen year-on-year (yoy).
Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, mengatakan angka ini relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,09 persen. Ia menyebut secara nominal, nilai ekonomi Lampung mencapai Rp135,56 triliun (harga berlaku) dan Rp76,58 triliun (harga konstan 2010).
“Pertumbuhan ekonomi Lampung masih ditopang kuat oleh permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga, investasi, dan belanja pemerintah,” katanya, Kamis (6/11/2025).
1. Konsumsi dan investasi jadi penggerak

Bimo menjelaskan, kinerja konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 4,94 persen, seiring meningkatnya optimisme masyarakat dan naiknya Nilai Tukar Petani (NTP). "Investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tumbuh 6,06 persen, didorong realisasi tinggi penanaman modal dalam negeri," jelasnya.
Sementara itu, konsumsi pemerintah meningkat 4,00 persen, sejalan dengan kenaikan pagu belanja APBD Perubahan terutama untuk pembangunan infrastruktur. Dari sisi eksternal, ekspor Lampung tumbuh 5,33 persen, namun sedikit melambat akibat turunnya permintaan global, khususnya untuk komoditas kopi, CPO, dan gula.
2. Pertanian jadi penopang terbesar

Dari sisi lapangan usaha, tiga sektor utama menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi Lampung, yakni:
Bimo menjelaskan, sektor pertanian mengalami akselerasi karena peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan.
"Industri pengolahan dan perdagangan melambat seiring turunnya aktivitas ekspor dan PMI (Prompt Manufacturing Index) Lampung," jelasnya.
3. Optimistis pertumbuhan tetap terjaga

Bimo menyebut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2025 akan berada di kisaran 4,9–5,5 persen. Optimisme ini didorong penguatan permintaan domestik, kenaikan UMP sebesar 6,5 persen, serta meningkatnya kepastian investasi pasca-pemilu.
“Kami terus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah untuk menjaga momentum pertumbuhan berkelanjutan,” tuturnya.
Bimo menambahkan, strategi ke depan meliputi peningkatan produktivitas sektor pertanian, percepatan hilirisasi komoditas unggulan, serta penguatan ekosistem UMKM ekspor.
Selain itu, BI bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) juga terus menjaga stabilitas harga melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).


















