Fakta Baru! Pelaku Pembunuhan Keluarga di Way Kanan Jual Tanah Korban

Pelaku sempat bilang ke warga para korban merantau ke gunung

Way Kanan, IDN Times - Peristiwa pembunuhan satu anggota keluarga dikubur ke dalam septic tank di Kampung Marga Jaya, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan mengungkap fakta. Pelaku Erwinda sempat menjual bidang tanah milik korban Zainuddin selang beberapa bulan saat seluruh anggota keluarga menjadi korban pembunuhan menghilang.

Pengakuan tersebut disampaikan Kepala Kampung Marga Jaya, M Yani. Ia curiga terhadap pelaku dan sempat memastikan langsung kehilangan satu anggota keluarga malang tersebut.

"Saya heran karena, Pak Zainudin salah satu jemaah masjid rutin tidak biasanya tidak datang ke masjid untuk salat. Saya sempat tanya juga ke jemaah lain," ujarnya saat dimintai keterangan, Kamis (6/10/2022).

1. Jual tanah korban berdalih untuk membayar utang

Fakta Baru! Pelaku Pembunuhan Keluarga di Way Kanan Jual Tanah KorbanSatreskrim Polres Way Kanan mengungkap motif pembunuhan satu anggota keluarga ditemukan dalam septic tank salah satu halaman belakang rumah warga Kampung Marga Jaya. (IDN Times/Istimewa)

Tak henti sebatas menanyakan kepada jemaah masjid, Yani menyampaikan, turut mengajak sejumlah warga menyambangi kediaman Zainudin. Di sana, mereka bertemu pelaku notabene merupakan salah satu anak kandung korban yaitu Erwinda.

"Erwin menyebut kalau bapak dan ibunya pergi merantau ke gunung, tapi selang 1 bulan kemudian kami curiga. Sebab dia sudah mulai menjual tanah milik bapaknya di Kampung Marga Jaya," ungkapnya.

Kala itu, pelaku Erwin berdalih penjualan bidang tanah tersebut atas dasar perintah korban Zainudin untuk bayar utang piutang. "Nah tapi sekitar 2 bulan kemudian sikap Erwin semakin aneh, karena berani menjual lagi tanah lain punya bapaknya," sambung Yani.

Baca Juga: 4 Mayat dalam Septic Tank di Way Kanan Korban Pembunuhan Anak Kandung

2. Akui para korban merantau ke gunung

Fakta Baru! Pelaku Pembunuhan Keluarga di Way Kanan Jual Tanah KorbanSatreskrim Polres Way Kanan mengungkap motif pembunuhan satu anggota keluarga ditemukan dalam septic tank salah satu halaman belakang rumah warga Kampung Marga Jaya. (IDN Times/Istimewa)

Akhir 2021, Yani mengatakan, adik tiri pelaku yaitu Juwanda pulang dari perantauan dan menanyakan keberadaan kedua orang tuanya tersebut kepada Erwinda. Namun lagi-lagi, pelaku berdalih keduanya pergi ke gunung.

"Jadi Juwanda dan Erwin ini sempat pergi ke gunung, untuk memastikan keberadaan ibu dan bapaknya. Tapi keduanya pulang tanpa diketahui keberadaan para korban," ungkapnya.

Alhasil, kedua saudara sambung tersebut acapkali bersitegang dan pernah didamaikan oleh Sekdes Kampung Marga Jaya. Puncaknya, sekitar Febuari terjadi keributan antara Erwinda dan Juwanda di Pasar Kampung Marga Jaya disaksikan masyarakat sekitar.

"Anehnya lagi, sejak malam itu Juwanda sudah dikabarkan hilang dan akhirnya kami memutuskan melaporkan hilangnya korban Juwanda ke Polsek Negara Batin," ucap Yani.

3. Peristiwa pembunuhan sekitar Oktober 2021

Fakta Baru! Pelaku Pembunuhan Keluarga di Way Kanan Jual Tanah KorbanIlustrasi korban tewas, pembunuhan (IDN Times/ Mardya Shakti)

Laporan tersebut akhirnya membuahkan hasil. Tepat Oktober 2022, anak pelaku Erwinda yaitu Diki mengakui telah ikut membunuh Juwanda. Jasadnya ditemukan sudah terkubur di kebun singkong di area perkebunan singkong sekitar kampung setempat.

Kemudian turut terungkap, keempat anggota keluarga lainnya telah dibunuh pelaku Erwinda sekitar Oktober 2021. Lalu seluruh jasad korban dimasukan ke dalam septic tank lalu dicor dengan semen oleh pelaku.

"Erwin ini memang sempat kabur setelah anaknya ditangkap dan informasi polisi diamankan di Lampung Selatan. Ya kami tidak menyangka juga dia berani berbuat keji seperti ini," imbuh Yani.

4. Sang ayah dikenal sebagai tokoh kampung

Fakta Baru! Pelaku Pembunuhan Keluarga di Way Kanan Jual Tanah KorbanPotret kebersamaan kedua korban yaitu, Zainudin dan sang cucu usia 5 tahun inisal Z. (IDN Times/Istimewa)

Terkait keseharian keluarga Zainudin, Yani mengatakan, keluarga tersebut dikenal baik dan ramah terhadap warga sekitar. Selain itu, sang ayah juga dikenal sebagai tokoh di kampung setempat dan sangat aktif di setiap aktivitas masjid.

"Ya kalau kita warga sini tidak habis pikir bisa kejadian seperti ini, ya. Kenapa sampai hati bapak anak bisa membunuh anggota keluarganya sendiri," tandas sang kakam.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Way Kanan, Dipicu Warisan!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya