Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Moda Transportasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Bandar Lampung, IDN Times - Pandemik COVID-19 masih mewabah di Indonesia, bahkan menjelang Hari Raya Idul Fitri angka positif COVID-19 kembali meningkat. Tak pelak, Kepala Satgas Penanganan COVID-19 mengeluarkan Surat Edaran No. 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah berlaku 6-17 Mei 2021. Hal ini turut didukung dengan dihapusnya masa cuti bersama oleh pemerintah.

Aturan ini membuat masyarakat harus menahan diri untuk tidak berkumpul dengan keluarga pada hari raya Idul Fitri tahun ini. Namun, hal ini sebenarnya sudah biasa dirasakan oleh sejumlah profesi tertentu. Karena panggilan tugas dan tanggung jawab, mereka harus bekerja melayani masyarakat pada hari raya.

Berikut ini IDN Times rangkum suka duka personal para abdi masyarakat Lampung rela tetap bertugas pada hari raya bahkan sudah beberapa tahun tak bisa pulang ke kampung halaman.

1. Tak berani pulang takut membawa virus

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Dr Aditya M Biomed, seorang dokter umum dan Kepala Labolatorium Kesehatan Provinsi Lampung tak menampik perasaan sedihnya lantaran tak bisa bertemu dengan sanak keluarga berada di luar Provinsi Lampung.

Meski kedua orang tuanya sudah tiada, namun dr Adit mengaku ingin sekali berziarah ke makam orang tuanya di Sekayu, Sumatera Selatan. Terakhir kali, ia melakukan ziarah 2018 lalu.

"Tapi saya masih punya mertua tinggal satu-satunya di Bogor. Biasanya kan kita kalau ada libur nyempetin. Tapi udah dua tahun ini gak ke sana. Penginnya sih pengin banget (pulang kampung) cuma ya udahlah daripada nanti kita bawa virus," cerita dr Adit sapaan akrabnya kepada IDN Times Rabu (5/5/2021).

2. Sudah terbiasa bekerja di H-1 dan H+1 lebaran

Editorial Team

Tonton lebih seru di