Halo Pelaku UMKM Lampung, Mau Daganganmu Diborong? Ini Caranya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Pandemik COVID-19 sangat berdampak pada pelaku usaha mau pun masyarakat yang kehilangan pekerjaan. Hal itu memantik empati masyarakat yang masih cukup mampu melakukan donasi untuk masyarakat terdampak.
Melalui kitabisa.com donatur yang disebut orang-orang baik itu akan membeli dagangan milik UMKM kuliner dan warung kelontong yang terdampak COVID-19.
Berikut IDN Times rangkum cara pendaftaran dan tanggapan pemilik usaha kuliner di Bandar Lampung.
1. Cara pendaftaran
Saat ini pedagang yang bisa mendaftar baru wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Lampung, dan Medan. Cara pendaftarannya, mengisi formulir pada link pendaftaran ktbs.in/borongumkm.
"Kami akan borong daganganmu dari hasil donasi #Orang Baik untuk dibagikan ke warga membutuhkan," berdasarkan keterangan poster dibagikan di Instagram Najwa Sihab.
Tidak semua pendaftar diterima, melainkan akan diseleksi melalui formulir yang telah dikirimkan. Di antaranya mengisi data diri, pendapatan sebelum dan sesudah terdampak pandemik, foto produk serta surat izin usaha jika ada.
2. Beberapa pedagang belum mengetahui info tersebut
Salah satu pemilik kuliner Soto Sedap Boyolali, Desma mengaku belum mengetahui adanya program borong dagangan UMKM tersebut. Namun setelah mengetahui informasi ini, pihaknya berencana untuk daftar. Sebab, omzet penjualannya saat ini menurun drastis hingga 80 persen.
Menurutnya program ini sangat membantu pedagang kecil dan masyarakat kecil yang sangat membutuhkan.
"Bantuan dan ulur tangan dari orang-orang sukses yang peduli akan masyarakat kecil ini sangat bermanfaat sekali," kata Desma kepada IDN Times, Selasa (27/7/2021).
Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Ini Tanggapan Pelaku Usaha Kuliner Lampung
3. Bantuan swadaya sangat baik untuk masyarakat
Sementara itu Dery Nugraha pemilik usaha kuliner Lele Terbang yang sudah mengetahui program tersebut sangat ingin mendaftarkan usahanya. Menurutnya, di situasi saat ini jangan berharap dengan pemerintah.
"Kita dibatasi, tapi disuruh cari cara hidup sendiri," ungkapnya.
Dery mengatakan, bantuan swadaya sangat baik untuk masyarakat. Selain bisa menumbuhkan rasa saling berbagi, itu juga bisa membantu pelaku UMKM yang sedang terseok dihantam pandemik.
4. Program swadaya muncul karena pemerintah tidak memerhatikan masyarakatnya
Namun di sisi lain Dery merasa miris dengan adanya bantuan swadaya tersebut. Sebab, program bantuan justru muncul karena swadaya masyarakat, bukan dari pemerintah yang seharusnya berkewajiban menjamin kebutuhan dasar warga.
"Kenapa program borong dagangan warga ini muncul? Ya karena warga melihat pemerintah tak memperhatikan rakyatnya saat menerapkan kebijakan. PPKM darurat kemarin misalkan, pedagang disuruh tutup, namun tak mendapat bantuan kebutuhan dasar," tukasnya.
5. PPKM menyulitkan pedagang konvensional
Pemilik usaha kuliner es kelapa muda atau telemung, Wawan mengaku bersyukur adanya program tersebut. Menurutnya ini hal yang baik sekali bagi pelaku UMKM.
"Karena kalau para pedagang yang masih di jalani dengan sistem konvensional dampaknya luar biasa. Toko ditutup, jalan di tutup, yang nyediain makan di tempat gk bisa lagi ngelayani, dan cuman terima take away, jadi pasti omzet nurun, bahkan mungkin nurun drastis," terang Wawan.
Pihaknya berharap para pedagang mau pun masyarakat mampu melewati situasi pandemik ini dan sehat selalu.
Baca Juga: Bonus Kuota hingga 95GB, Paket Data Telkomsel Bagi Mitra UMKM GoFood