Cerita Mang Adi Pegiat Literasi Lampung, Cuit ke Jokowi Viral

Bangun rumah literasi dan membagikan buku gratis

Bandar Lampung, IDN Times - Memiliki rumah literasi sudah menjadi impian Adi Sarwono sejak dulu. Dari hasil pekerjaannya menjadi salesman sebuah merek sabun di Bandar Lampung, impian tersebut akhirnya tercapai. Semua dia lakukan lantaran ingin memberikan akses belajar yang mudah bagi anak-anak di lingkungan sekitarnya.

Pada 2 Desember 2020 lalu, cuitan Adi ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menjadi viral dan dibagikan hingga 14 ribu orang. Postingan tersebut berisi undangan kepada Jokowi untuk hadir di acara peresmian Lamban Literasi miliknya pada 1 Januari 2021 nanti.

Nah berikut ini IDN Times rangkum, bagaimana perjalanan pria yang akrab di sapa Mang Adi ini dalam memberikan akses belajar secara gratis untuk anak-anak.

Baca Juga: 5 Alasan Minat Menulis Anak di Buku Tulis Tetap Harus Dijaga meski PJJ

1. Jualan kosmetik untuk membiayai paket C anak-anak di terminal

Cerita Mang Adi Pegiat Literasi Lampung, Cuit ke Jokowi ViralAdi membelikan anak-anak makanan cepat saji dari Amerika twitter.com/adionooo

Membuka lapak baca sudah dilakoni Mang Adi sejak duduk di bangku kuliah pada tahun 2010 lalu. Alumni Universitas Prof.Dr. Moestopo, Jakarta Pusat, tersebut mengaku miris melihat anak-anak di lingkungannya tidak memiliki akses untuk belajar.

“Pada waktu kuliah itu saya kan sambil kerja nyopir. Nah, di sekitar terminal bus tempat saya kerja itu banyak anak-anak yang suka ngelem (mabuk lem -red) gitu. Jadi saya gelar aja lapak baca di situ biar kegiatan mereka lebih positif,” ujarnya.

Tak hanya itu, Adi mengumpulkan hasil kerjanya di sebagai sopir serta berjualan kosmetik untuk membantu anak-anak tersebut bisa mengejar paket C. “Kalau di Jakarta lulusan di bawah SMA itu gajinya minim banget. Jadi saya bantu dulu sekitar 23 anak buat mengejar paket C, kan lumayan mereka bisa dapat gaji UMR kalau kerja,” jelasnya.

2. Kembali ke kampung halaman untuk mengabdi

Cerita Mang Adi Pegiat Literasi Lampung, Cuit ke Jokowi ViralSuasana belajar perpustakaan keliling sebelum memiliki rumah baca twitter.com/adionooo

Setelah menyelesaikan kuliah di Ibu Kota, pada tahun 2015, Mang Adi kembali ke Lampung sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mengabdi di kampung halaman. “Saya kan sales dan sering mengunjungi daerah-daerah yang jauh dari pusat kota. Saya melihat di daerah yang saya lewati itu masih minim banget akses membacanya. Tapi gak cuma di daerah aja, di pusat kota Bandar Lampung juga sama aja,” ujarnya.

Hal itu kemudian menggerakkan hati Adi untuk membuka lapak buku yang diberi nama Busa Pustaka yang bermakna ilmu yang melimpah. Lapak baca itu digelar di Taman Gajah yang terletak di pusat kota Bandar Lampung. Setiap hari Minggu dia menggunakan kostum Super Mario --tokoh kesukaannya sejak kecil-- untuk membacakan cerita kepada anak-anak yang sedang berkunjung ke taman itu.

“Saya beri nama 'busa' karena sesuai dengan sabun yang saya jual itu busanya banyak banget. Dan 'pustaka' itu artinya ilmu jadi saya berharap ini menjadi lapak yang ilmunya melimpah,” ungkap bapak dari satu anak ini.

3. Progam belajar untuk anak-anak

Cerita Mang Adi Pegiat Literasi Lampung, Cuit ke Jokowi ViralHasil dari buku yang sudah dikumpulkan dari donasi maupun beli sendiri twitter.com/adionooo

Tak hanya sekadar membuka lapak bacaan dan membiarkan anak-anak untuk memilih bahan bacaannya, Adi juga membuat program supaya anak-anak yang mengikuti kegiatannya tersebut terus termotivasi untuk belajar. Program yang dia buat di antaranya mewarnai, edukasi, inspirasi dan story telling.

“Untuk kelas inspirasi saya mengundang dokter, guru atau profesi lain yang bisa memberikan semangat kepada anak-anak untuk meraih cita-citanya,” terangnya.

Adi melakukan beragam pendekatan sebagai orangtua kepada anak-anak yang belajar dengannya. Dia tak pernah memaksa anak-anak tersebut harus mendengar apa yang dia sampaikan. “Jadi saya membebaskan mereka gak harus dengerin saya terus, kan setiap anak itu beda-beda. Tapi pada akhirnya mereka tetap paham sama apa yang saya sampaikan karena itu tadi saya melakukan pendekatan dengan mereka satu-persatu,” jelasnya.

4. Antar buku ke kampung-kampung

Cerita Mang Adi Pegiat Literasi Lampung, Cuit ke Jokowi ViralGerakan perpusatakaan keliling menggunakan mobil pribadi twitter.com/adionooo

Adi juga membagikan buku bacaan yang dia kumpulkan ke kampung-kampung menggunakan mobil pribadi miliknya. Bisa dibilang mobil ini dijadikan sebagai perpustakaan keliling. Saat ini sudah ada delapan kampung yang sudah dia datangi setiap hari Minggu.

Dalam menjalani kegiatan ini Adi mengaku hanya seorang diri. Sebab dia tidak bisa memaksa orang lain untuk selalu datang di lapak bacanya serta mendampingi anak-anak belajar. Sehingga saat dia bekerja, anak-anak belajar sendiri di rumah belajar. Di sela-sela jam istirahatnya Adi mengirimkan materi pada mereka.

“Ya, kegiatan saya gini terus lah. Pagi saya kerja sampai jam 7 malam. Kalau saya pulang cepat ya mampir dulu ke rumah baca. Abis itu ketemu anak istri di rumah. Nanti kalau mereka udah pada tidur saya bikin materi untuk anak-anak besok,” jelasnya.

5. Kumpulkan uang selama 5 tahun untuk membuat rumah literasi

Cerita Mang Adi Pegiat Literasi Lampung, Cuit ke Jokowi ViralKondisi Lamban Literasi Busa Pustaka yang baru selesai dibangun twitter.com/adionooo

Adi lupa sejak kapan pastinya dia mulai menabung untuk membuat rumah impiannya yang saat ini sudah berdiri tegak dan diberi nama Lamban Literasi Busa Pustaka. Seingatnya, dia mengumpulkan sejak 5 tahun yang lalu dari hasil kerja kerasnya sebagai penjual produk sabun. Beruntung, istrinya sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Adi.

“Habis sekitar Rp50 juta itu dari uang pribadi saya semua. Kalau donasi ada sekitar Rp5 juta. Jadi nanti di dalamnya akan di susun rak-rak buku kan sekarang sudah ada sekitar 1000 buku,” ujarnya.

Busa Pustaka tak hanya dibuka untuk anak-anak saja. Menurut Adi saat ini sudah ada sekitar 60 orang yang bergabung, dengan usia yang berbeda-beda. Mulai dari balita hingga mahasiswa yang ingin belajar tentang kegiatan sosial di rumah belajar tersebut.

“Bahkan para orangtua saat ini mulai mengunjungi toko buku untuk mencari bahan bacaan. Saya memberi mereka rekomendasi toko buku yang murah tapi sudah bisa dapat buku bacaan,” terangnya.

6. Pasok paket internet untuk belajar daring

Cerita Mang Adi Pegiat Literasi Lampung, Cuit ke Jokowi Viraltwitter.com/adionooo

Di akhir Desember 2020 ini, Adi berniat memberikan buku gratis di beberapa kelurahan, khusus untuk anak-anak SD. Hal itu lantaran dia ingin minat baca anak SD lebih tinggi karena pada usia mereka adalah usia yang tepat untuk belajar hal-hal mendasar seperti belajar bertanggung jawab.

Selain itu selama pandemik COVID-19 ini, Adi memberikan paket internet kepada anak didiknya untuk belajar dalam jaringan (daring). Serta membeli modul untuk bahan ajar. Adi berharap siapa saja bisa saling peduli dan mengerti bahwa literasi itu penting.

“Selama saya berkeliling bertemu dengan anak-anak saya melihat krisis moral yang sangat besar. Sehingga saya ingin mereka belajar banyak hal dari buku-buku itu,” ujarnya.

Baca Juga: 7 Inspirasi Desain Rak Buku Super Stylish untuk Kamu Pencinta Buku

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya