Pemkab Lampung Selatan Salurkan Bantuan Bencana Puting Beliung

- Bencana puting beliung terjadi pada akhir Juli 2025, menimpa 95 kepala keluarga di Kecamatan Ketapang dan 10 KK di Desa Banyumas, Candipuro.
- Egi menjelaskan bahwa penyaluran bantuan memerlukan proses birokrasi karena ada prosedur anggaran yang wajib dijalankan.
- Bupati Egi memberikan penguatan moral kepada para korban dan berkomitmen hadir untuk membantu masyarakat, di tengah keterbatasan yang ada.
Lampung Selatan, IDN Times – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan menyalurkan bantuan bagi korban bencana angin puting beliung yang melanda Kecamatan Ketapang dan Candipuro pada akhir Juli 2025 lalu. Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, di Balai Desa Sumber Nadi, Kecamatan Ketapang, Jumat (22/8/2025).
Selain menyerahkan bantuan bagi korban bencana, agenda tersebut juga dirangkai dengan penyerahan program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi 15 warga di Kecamatan Ketapang.
1. Bencana puting beliung terjadi pada akhir Juli 2025

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan, Ariswandi menyampaikan, angin puting beliung terjadi pada 28 Juli 2025 sekitar pukul 18.14 WIB. Sebanyak 95 kepala keluarga (KK) di Kecamatan Ketapang terdampak, yang meliputi 33 KK di Desa Taman Sari, 5 KK di Desa Bangun Rejo, dan 57 KK di Desa Sumber Nadi. Sementara itu, 10 KK di Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro, juga mengalami kerusakan.
“Sejak awal kejadian, BPBD bersama Dinas Sosial sudah turun langsung menyalurkan bantuan logistik untuk meringankan beban masyarakat terdampak,” ujar Ariswandi.
2. Egi beberkan penyebab bantuan baru diberikan, ada prosedur anggaran

Dalam kesempatan itu, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat. Ia menegaskan bahwa Pemkab Lampung Selatan berkomitmen hadir untuk warganya meski penyaluran bantuan memerlukan proses birokrasi.
“Bencana ini memang terjadi pada bulan Juli. Ada prosedur anggaran yang wajib dijalankan, namun itu tidak mengurangi empati kami untuk memperhatikan kondisi masyarakat,” kata Egi.
3. Bupati Egi beri support warga

Ia juga memberikan penguatan moral kepada para korban agar tetap tabah menghadapi ujian. Egi juga meyakinkan akan terus berkomitmen hadir untuk membantu masyarakat, di tengah keterbatasan yang ada.
“Saya doakan Tuhan memberikan kekuatan, ketabahan, dan kesabaran bagi bapak-ibu semua. Saya percaya setelah gelap akan terbit terang. Dalam ajaran Islam disebutkan, di balik kesulitan ada kemudahan, di balik musibah ada keberkahan," ujarnya.