Panas Melanda Indonesia, BMKG Lampung Imbau Waspada Cuaca Ekstrem

- Angin kering dari Australia bikin udara makin terik. Udara kering minimkan pembentukan awan, sehingga sinar matahari langsung memancar ke bumi.
- Lampung masih dalam fase peralihan musim. Panas terik berkaitan dengan masa pancaroba dari kemarau ke hujan, namun belum merata.
- Jaga kesehatan dan waspadai cuaca ekstrem. Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan, memperbanyak asupan cairan, hindari paparan sinar matahari, dan waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.
Bandar Lampung, IDN Times – Cuaca panas terik sedang melanda sejumlah wilayah Indonesia, termasuk di Provinsi Lampung. Suhu udara terpantau mencapai 35-37 derajat Celcius.
Forecaster Iklim BMKG Stasiun Klimatologi Lampung, Eva Nurhayati mengatakan, kondisi panas terik saat ini bukan disebabkan gelombang panas (heatwave) seperti yang terjadi di wilayah subtropis. Fenomena ini alami akibat posisi semu matahari dan pengaruh angin timuran dari Australia.
“Cuaca panas ini masih dalam kategori wajar untuk wilayah tropis seperti Indonesia. Saat ini, posisi semu Matahari berada di sekitar selatan ekuator, sehingga wilayah Indonesia bagian tengah dan selatan, termasuk Lampung menerima penyinaran sinar matahari cukup intens,” ujarnya dikonfirmasi, Jumat (17/10/2025).
1. Angin kering dari Australia bikin udara makin terik

Selain posisi Matahari, Eva menyebutkan, BMKG mencatat adanya pengaruh angin timuran bertiup dari Benua Australia membawa massa udara kering ke wilayah Indonesia.
Udara kering itu mengakibatkan pembentukan awan menjadi sangat minim, hingga panas matahari langsung memancar ke permukaan bumi tanpa penghalang.
“Inilah yang menyebabkan suhu udara terasa lebih menyengat di siang hari. Angin dari Australia bersifat kering, jadi awan hujan sulit terbentuk. Akibatnya, radiasi sinar matahari lebih maksimal mencapai permukaan,” jelas Eva.
2. Lampung masih fase peralihan musim

Eva melanjutkan, kondisi panas melanda Provinsi Lampung beberapa hari terakhir juga berkaitan masa peralihan atau fase pancaroba dari musim kemarau menuju musim hujan.
Alhasil, sejumlah daerah di Provinsi Lampung telah memperlihatkan tanda-tanda awal hujan mulai muncul, namun belum merata. Oleh karena itu, panas terik masih cukup mendominasi pada siang hari.
“Kondisi ini kemungkinan masih berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November, tergantung pada waktu masuknya musim hujan di masing-masing wilayah,” katanya.
3. Jaga kesehatan dan waspadai cuaca ekstrem

BMKG Lampung turut mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kesehatan selama fase pancaroba dan periode suhu panas ini, dengan memperbanyak asupan cairan, menghindari paparan langsung sinar matahari terlalu lama, serta tetap memantau perkembangan informasi cuaca dari BMKG.
“Masyarakat juga perlu waspada terhadap perubahan cuaca mendadak seperti hujan petir dan angin kencang, yang sering terjadi saat masa peralihan musim,” imbuhnya.