Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wakil Walikota Bandar Lampung, Deddy Amarullah saat di RPJMD DPRD Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)
Wakil Walikota Bandar Lampung, Deddy Amarullah saat di RPJMD DPRD Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Intinya sih...

  • Pendapatan transfer hampir capai target maksimal

    • Pendapatan transfer pemerintah pusat mencapai 98,77% dari target

  • Pendapatan transfer antardaerah hanya terealisasi 62,69%

  • Belanja daerah terealisasi Rp2,43 triliun

    • Belanja operasi mencapai 83,52%

  • Belanja modal tercapai 79,02%

  • Surplus Rp39,50 miliar dihasilkan dari selisih pendapatan dan belanja

  • SILPA Rp18,81 miliar jadi modal awal APBD 2025

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mencatat realisasi pendapatan tahun anggaran 2024 mencapai Rp2,47 triliun atau 83,76 persen dari target yang ditetapkan.

Wakil Wali Kota Bandar Lampung, Deddy Amarullah mengatakan capaian tersebut menjadi modal awal pelaksanaan APBD 2025. “Pendapatan Asli Daerah (PAD) dianggarkan 108 triliun lebih, terealisasi 716,58 miliar atau 66,16 persen,” katanya saat RPJMD di DPRD Bandar Lampung, Senin (11/8/2025).

1. Pendapatan transfer hampir capai target maksimal

Ilustrasi uang rupiah. (IDN Times/Pexels)

Selain PAD, sumber pendapatan terbesar Pemkot Bandar Lampung berasal dari transfer pemerintah pusat dan antar daerah. Pendapatan transfer pemerintah pusat target Rp1,61 triliun lebih, realisasi Rp1,59 triliun lebih atau 98,77 persen.

"Pendapatan transfer antardaerah target 248,22 miliar lebih, realisasi 155,62 miliar lebih atau 62,69 persen," jelas Deddy

2. Belanja daerah terealisasi Rp2,43 triliun

Ilustrasi melayani secara online. (Pexels.com/Mart Production)

Hingga akhir 2024, belanja daerah terealisasi sebesar Rp2,43 triliun atau 82,80 persen. Rinciannya:

  • Belanja operasi: Rp2,06 triliun (83,52 persen).

  • Belanja modal: Rp353,59 miliar (79,02 persen).

  • Belanja tak terduga: Rp15,44 miliar (78,56 persen).

"Selisih antara pendapatan dan belanja menghasilkan surplus Rp39,50 miliar lebih," jelas Deddy.

3. SILPA Rp18,81 miliar jadi modal awal APBD 2025

Ilustrasi sedang mendata. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Pada pembiayaan daerah, penerimaan pembiayaan terealisasi Rp17,89 miliar (64,15 persen), sedangkan pengeluaran pembiayaan Rp38,58 miliar (92,96 persen). Hal ini membuat pembiayaan netto minus Rp20,68 miliar.

“Surplus yang ada mampu menutup pembiayaan netto tersebut, sehingga SILPA 2024 tercatat Rp18,81 miliar. Ini akan menjadi modal awal Pemkot untuk APBD 2025,” tutur Deddy.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team