Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

MTI: Status Internasional Radin Inten II Momentum Strategis Lampung

Aktivitas penerbangan di Bandara Radin Inten II. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Aktivitas penerbangan di Bandara Radin Inten II. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Intinya sih...
  • Bandara Radin Inten II Lampung kembali ditetapkan sebagai bandar udara internasional
  • Evaluasi administratif, potensi pasar, hingga pengembangan ekonomi menjadi pertimbangan utama
  • Keterbukaan jalur internasional memberikan peluang besar bagi konektivitas dan perekonomian daerah
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Bandara Radin Inten II Lampung kembali ditetapkan sebagai bandar udara internasional dinilai sebagai momentum strategis dalam memperkuat konektivitas, ekonomi, dan daya saing wilayah.

Pembina Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Wilayah Lampung, Aditya Mahatidanar mengatakan, Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor KM 37 Tahun 2025 ini merupakan evaluasi pemerintah terhadap pencabutan status internasional sebelumnya.

“Status internasional ini bukan sekadar simbol, tetapi punya leverage besar untuk membuka jalur udara langsung ke luar negeri, memotong biaya dan waktu perjalanan, sekaligus memperluas akses pasar ekspor dan investasi di Lampung,” ujarnya dimintai keterangan, Rabu (13/8/2025).

1. Evaluasi administratif, potensi pasar, hingga pengembangan ekonomi

Ilustrasi Perkembangan Ekonomi Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Perkembangan Ekonomi Digital. (IDN Times/Aditya Pratama)

Aditya menyampaikan, penetapan kembali status internasional tersebut dilakukan setelah Bandara Radin Inten II dinilai memenuhi parameter sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun 2019.

Mulai dari potensi pergerakan penumpang luar negeri, kontribusi terhadap PDRB daerah, kesiapan terminal internasional, hingga aksesibilitas transportasi darat. “Ini menunjukkan evaluasi pemerintah bukan cuma administratif, tapi berbasis potensi pasar dan arah pengembangan ekonomi,” ucapnya

2. Keterbukaan jalur internasional hingga tantangan pengoperasian

Aktivitas arus mudik-balik Lebaran 2025 di Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan. (Dok. Bandara Radin Inten II).
Aktivitas arus mudik-balik Lebaran 2025 di Bandara Radin Inten II, Lampung Selatan. (Dok. Bandara Radin Inten II).

Manfaat status internasional terhadap suatu bandara dikatakan sangat luas. Dari sisi konektivitas, masyarakat tidak lagi sepenuhnya bergantung pada Bandara Soekarno-Hatta untuk penerbangan internasional.

Sementara dari sisi ekonomi, terbukanya jalur internasional menjadi magnet bagi investor, mempermudah mobilitas tenaga kerja asing, dan memperkuat citra Lampung di peta konektivitas nasional maupun global. Selain itu, sejumlah tantangan bakal pasti dihadapi Bandara Radin Inten II Lampung saat menyandang status internasional ini dikatakan tidak ringan.

Mulai dari pengoperasian bandara internasional membutuhkan biaya tinggi, fasilitas pendukung imigrasi, karantina, dan kepabeanan, serta SDM berkompetensi internasional. “Yang paling krusial adalah memastikan maskapai berkomitmen mengisi rute internasional secara berkelanjutan, supaya tidak kembali stagnan seperti sebelumnya,” kata Aditya.

3. Berpeluang jadi pintu gerbang selatan Sumatra

Aktivitas penumpang di Bandara Radin Inten II Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Aktivitas penumpang di Bandara Radin Inten II Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Guna mengoptimalkan status ini, MTI Lampung mendorong sejumlah langkah strategis semisal mempercepat pemenuhan persyaratan operasional lintas kementerian, penguatan infrastruktur dan layanan penumpang internasional, penyusunan peta rute potensial seperti Saudi Arabia, Singapura, dan Malaysia.

Termasuk menjalin kolaborasi dan sinergitas dengan sektor pariwisata serta perdagangan, hingga peningkatan konektivitas multimoda menuju bandara.

“Kalau ini dikelola dengan terencana dan berbasis data, Radin Inten II bisa menjadi pintu gerbang selatan Sumatera yang terkoneksi langsung dengan jaringan udara global, dan itu akan memberi efek ganda ke perekonomian daerah,” kata dosen Universitas Bandar Lampung (UBL) tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us