Menteri Wihaji Minta Angka Stunting Lampung Tetap di Bawah Nasional

- Prabowo minta angka stunting nol persen
- Instruksi Presiden Prabowo agar angka stunting di setiap provinsi ditekan semaksimal mungkin, bahkan mencapai nol persen di masa mendatang.
- Harap Lampung percontohan penurunan stunting
- Wihaji mengapresiasi kinerja pemerintah daerah Lampung Tengah dan Provinsi Lampung dalam menjaga angka stunting lebih rendah dibandingkan target nasional.
- Stunting Lampung di bawah nasional
- Prevalensi stunting turun signifikan dari 26,26% pada 2019 menjadi 14,9% pada 2023. Meskipun pada 2024 mengalami sedikit kenaikan menjadi 15,9
Lampung Tengah, IDN Times - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN RI, Wihaji meminta angka stunting di Provinsi Lampung terus dijaga agar tetap berada di bawah angka prevalensi nasional.
Wihaji mengatakan, secara nasional target prevalensi stunting pada 2025 dipatok sebesar 18 persen sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sementara di Lampung, saat ini sudah mencatatkan angka di bawah rata-rata nasional.
“Di sini sudah di bawah nasional, saya kira sudah bagus. Tapi saya berharap nanti juga terus turun, karena perintah pak presiden jelas," ujarnya saat kunjungan kerja ke Lampung, Rabu (24/9/2025).
1. Prabowo minta angka stunting nol persen

Sebagaimana instruksi Presiden Prabowo, Wihaji menyampaikan, angka stunting di setiap wilayah provinsi harus ditekan semaksimal mungkin, bahkan diminta mencapai nol persen di masa mendatang.
Oleh karena itu, penurunan stunting tidak cukup hanya dengan program gizi tambahan, tetapi juga harus disertai perubahan perilaku masyarakat hingga level desa hingga pengecekan secara detail ke setiap kampung.
“Ini soal perilaku dan pola hidup. Harus dicek betul sampai ke kampung-kampung potensi-potensinya. Intinya angka stunting harus turun, kita bermimpi bisa nol suatu saat, tapi untuk saat ini target 18 persen dalam RPJMN harus bisa kita capai bersama,” tegasnya.
2. Harap Lampung percontohan penurunan stunting

Lebih lanjut Wihaji mengapresiasi kinerja pemerintah daerah Lampung Tengah dan Provinsi Lampung berhasil menjaga angka stunting lebih rendah dibandingkan target nasional.
"Capaian ini harus bisa dipertahankan, bahkan terus ditingkatkan agar Lampung menjadi provinsi percontohan dalam penurunan stunting di Indonesia," kata Wihaji.
3. Stunting Lampung di bawah nasional

Berdasarkan data capaian Provinsi Lampung dirilis pada Juli 2025, prevalensi stunting turun signifikan dari 26,26 persen pada 2019 menjadi 14,9 persen pada 2023. Meskipun pada 2024 mengalami sedikit kenaikan menjadi 15,9 persen, Lampung tetap berada pada urutan kelima terendah secara nasional dengan capaian nasional berada di angka 19,8 persen.
Data itu termuat dalam Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024. Beberapa kabupaten mencatatkan kinerja positif, seperti Kabupaten Way Kanan yang berhasil menurunkan prevalensi hingga 8,8 persen dari tahun sebelumnya.