Mengapa Eva Minta Pramuka Selalu ada Saat Warga Membutuhkan?

- Pramuka menjadi benteng karakter generasi muda di era digital
- Anggota Pramuka Bandar Lampung aktif dalam aksi sosial dan bencana
- Pramuka mulai beradaptasi dengan era digital melalui konten positif di media sosial
Bandar Lampung, IDN Times – Pramuka identik dengan seragam cokelat dan upacara di lapangan. Namun di Bandar Lampung, organisasi ini sudah lama jadi garda terdepan saat warga menghadapi krisis.
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan dari banjir, longsor, hingga kegiatan sosial, Pramuka terbukti selalu hadir untuk membantu.
Ia menyebut, Pramuka sebagai mitra penting pemerintah dan masyarakat. “Banjir, longsor, atau ada musibah apa pun, Pramuka selalu terdepan membantu. Harapan bunda, Pramuka terus bergerak bersama pemerintah dan Forkopimda,” kata Eva saat peringatan Hari Pramuka ke-64, Rabu (27/8/2025).
1. Jawaban atas tantangan

Di tengah maraknya judi online, bullying, narkoba, hingga budaya instan di era digital, Pramuka diharapkan bisa menjadi benteng karakter generasi muda.
Melalui kegiatan lapangan, pelatihan keterampilan, dan penguatan nilai kebangsaan, Pramuka dinilai tetap relevan membentuk remaja yang tangguh.
“Pramuka ini bukan cuma soal upacara. Mereka belajar kepemimpinan, disiplin, gotong royong, dan kepedulian sosial. Ini penting supaya anak muda tidak mudah terjerumus ke hal negatif,” ujarnya.
2. Dari bencana hingga aksi sosial

Di luar kegiatan formal, anggota Pramuka Bandar Lampung sering terlihat ikut membantu evakuasi saat banjir, menanam pohon, membersihkan rumah ibadah, hingga membantu arus mudik Lebaran.
Kehadiran mereka dianggap memberi warna berbeda dibanding organisasi kepemudaan lain.
“Kalau ada bencana, Pramuka biasanya sudah siap turun bahkan sebelum tim SAR datang. Mereka punya pelatihan dasar yang bisa langsung diterapkan,” jelas Eva.
3. Pramuka di era digital

Eva menyatakan, sejumlah anggota Pramuka juga mulai aktif menyebarkan konten positif di media sosial untuk melawan hoaks dan informasi palsu.
"Langkah ini jadi bentuk adaptasi agar gerakan mereka tidak hanya relevan di lapangan, tapi juga di ruang digital," tuturnya.