Keren! Mahasiswa ITERA Gagas Limbah Kulit Udang Jadi Penyedap Makanan

Inovasi terpilih sebagai wakil Indonesia ajang Internasional

Bandar Lampung, IDN Times - Gagas pemanfaatan limbah kulit udang jadi penyedap makanan ramah lingkungan, mahasiswa Teknologi Pangan dan Teknik Material Institut Teknologi Sumatera (ITERA) berhasil mewakili Indonesia sebagai Superstar Team pada Rising Star Agrifood Innovation Challenge 2021.

The Rising Star Agri-Food Innovation Challenge adalah kompetisi yang secara eksklusif dihidupkan oleh Indonesia, Malaysia, dan Thailand Growth Triangle University Network (IMT-GT UNINET) dan Green Growth Asia Foundation (GGAF), dan didukung oleh Thought For Food (TFF) Foundation global. Kompetisi ini ditujukan untuk mengumpulkan ide dan inovasi terkait pengembangan solusi dari tantangan mendesak mengenai sektor pertanian dan pangan yang ada di dunia.

1. Terdiri lima anggota

Keren! Mahasiswa ITERA Gagas Limbah Kulit Udang Jadi Penyedap MakananTim mahasiswa ITERA mengusung nama Wastera menjadi salah satu tim Superstar dari Indonesia. (IDN Times/Istimewa).

Tim mahasiswa ITERA mengusung nama Wastera menjadi salah satu tim Superstar dari Indonesia dan mewakili Indonesia dalam ajang kompetisi internasional tersebut. Wastera berasal dari kata waste yang berarti limbah dan tera yang berasal dari kata ITERA.

Tim Wastera terdiri dari lima anggota yang diketuai oleh Zayna Sayyida Ulya mahasiswa Prodi Teknologi Pangan. Empat anggota lainnya yaitu Ichsan Rafi Alamsyah dan Imam Nur Arifin dari Prodi Teknologi Pangan; M Arsy Aqilla Putra R, dan Daniel Christoper Munthe dari Prodi Teknik Material.

2. Mengurangi kenaikan angka food loss di Indonesia

Keren! Mahasiswa ITERA Gagas Limbah Kulit Udang Jadi Penyedap Makananwebsite

Ketua tim, Zayna Sayyida Ulya menjelaskan, kelompoknya mengusung ide inovasi pengolahan limbah udang menjadi penyedap rasa alami. Ide tersebut bertujuan untuk mengurangi kenaikan angka food loss di Indonesia dan berperan dalam mengurangi pencemaran lingkungan.

“Ide produk ini juga untuk mengurangi kekhawatiran masyarakat terhadap pandangan negatif dari penggunaan penyedap rasa karena dengan adanya produk ini, kini di pasaran sudah ada penyedap rasa yang 100% tanpa campuran komponen buatan,” ujarnya, Rabu (7/7/2021).

Baca Juga: Cerita Wakil Rektor ITERA Dibalik Pendirian PLTS Jadi Contoh Nasional 

3. Juara satu dapat 5.000 dolar

Keren! Mahasiswa ITERA Gagas Limbah Kulit Udang Jadi Penyedap MakananIlustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Tim Wastera akan mendapatkan mentoring dari Thought For Food Indonesia untuk mempersiapkan presentasi dari gagasan yang diusung pada Agustus 2021 mendatang. Kompetisi ini akan memperebutkan hadiah sebesar 5.000 dolar Amerika Serikat untuk juara satu dan 2.500 dolar untuk peringkat ke dua.

“Semoga apa yang kami coba gagas dan lakukan dapat menginspirasi masyarakat luas untuk terus melihat potensi yang ada pada limbah, sehingga bisa dimanfaatkan menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah,” ujar Zayna.

4. Produksi sabun cuci tangan

Keren! Mahasiswa ITERA Gagas Limbah Kulit Udang Jadi Penyedap MakananSalah satu program KKN digelar Itera adalah produksi sabun cuci tangan lalu dibagikan ke masyarakat. (IDN Times/Istimewa).

Kegiatan positif mahasiswa ITERA lainnya adalah program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pekon Bumi Ratu, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.  Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) selama pandemi COVID-19 dilaksanakan secara dalam jaringan (daring).

Salah satu program KKN digelar adalah produksi sabun cuci tangan lalu dibagikan ke masyarakat. Pertemuan terbatas hanya dilakukan saat mahasiswa menyerahkan produk luaran dari program KKN, yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Tim KKN beranggotakan Nisa Mutia Pani, Thariq Akmal Rasyidi PUA UPA, Ahmad Riduwan, Jacinda Destiana Sihombing, Eri Yuni Nilasari, Bastian Roni Petrus Manurung, dan Ryan Ovita yang dibimbing oleh Dosen Isnaini Rahmadi, dari program studi Teknologi Pangan ITERA diterima langsung oleh sekretaris pekon, Bapak David Yusuf.

Nisa Mutia Pani, selaku penanggung jawab kegiatan ini mengatakan, pentingnya mencuci tangan dengan sabun dimasa pandemi. Menurutnya penerapan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dengan sabun menjadi hal penting, terutama saat ini tengah terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Pringsewu.

Dalam kegiatan tersebut, kepala Pekon Bumi Ratu, Ismali memberikan apresiasi kepada TIM KKN ITERA. Menurutnya, dengan adanya sabun tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, sehingga dapat meminimalisir penyebaran COVID-19.

5. Update nama jalan di Google Maps

Keren! Mahasiswa ITERA Gagas Limbah Kulit Udang Jadi Penyedap MakananBgr.in

Selain kegiatan tersebut, program kerja lain yang berbasis teknologi juga telah dilakukan oleh TIM KKN ITERA, yaitu melakukan updating nama-nama jalan di Google Maps di Pekon Bumi Ratu. Hal ini karena nama jalan baru belum terinput di dalam peta.

Isnaini Rahmadi menjelaskan, tindakan kecil asal dapat berguna, berdampak dan diingat dengan baik oleh pekon Bumi Ratu dari mahasiswa KKN ITERA merupakan hal penting.

Baca Juga: Sah! Mitra Jamal Rektor Baru ITERA

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya