Lampung Provinsi Pertama Pilot Project Progam Kelas Migran Vokasi SMK/SMA

- 8.500 siswa terdaftar di program kelas migran vokasi SMK/SMA sederajat di Lampung.
- Pemprov Lampung telah menyiapkan 44 guru bahasa asing untuk mendukung program ini.
- Pembelajaran kelas migran dimulai dari kelas 3 untuk menghasilkan tenaga kerja migran berkualitas.
Bandar Lampung, IDN Times - Lampung menjadi provinsi pertama mengimplementasikan pilot project progam Kelas Migran Vokasi SMK/SMA sederajat secara nasional. Progam ini melibatkan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI).
Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding mengatakan, kunjungannya kali ini merupakan tindak lanjut terhadap gagasan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal, untuk mendorong pengembangan tenaga kerja terampil migran.
"Hari ini saya datang kedua kali dalam waktu dua bulan ke Lampung, kali ini, saya membawa tim lengkap, karena ketika pertama datang kemarin saya sangat tertarik dengan ide gubernur ini," ujarnya saat acara launching dan penandatanganan MoU kelas migran vokasi antara Pemprov Lampung dan KemenP2MI, Rabu (30/7/2025).
1. Sudah ada 8.500 orang siswa terdaftar

Sebagai tindak lanjut progam tersebut, Karding menyampaikan, Pemprov Lampung dan KemenP2MI telah meneken nota kesepahaman pembentukan kelas migran vokasi di satuan pendidikan sekolah menengah hingga perguruan tinggi.
"Kita juga sepakat membuat teknisnya ada tim sertifikasi hingga vokasi, sehingga kita ingin ada sistem dan ekosistem vokasi yang tersentral atau terpusat," katanya.
Tercatat, sebanyak 8.500 orang siswa terdaftar mengikuti program kelas migran tersebut. Jumlah ini akan bertambah pascapenandatanganan MoU tersebut, dikarenakan bakal dilaksanakan di seluruh SMA/SMK sederajat se-Lampung. "Jadi itu gagasannya yang kami sepakati hari ini dan ternyata Lampung sudah memulai ini," sambung dia.
2. Telah siapkan tenaga guru bahasa asing

Secara teknis, Karding menambahkan, progam kelas migran tersebut bakal masuk ke dalam kurikulum belajar dan mengajar di satuan pendidikan. Salah satu upaya kesiapannya ialah, Pemprov Lampung telah menyiapkan 44 guru bahas asing.
"Dinas-dinas terkait sudah bekerja mengakselerasi kesepakatan ini. Kami sampaikan, Provinsi Lampung akan menjadi model pertama dalam project kelas migran di seluruh Indonesia," ucapnya.
3. Pembelajaran kelas migran dimulai dari kelas 3

Terkait progam tersebut, Gubernur Lampung, Mirza mengatakan, pemerintah daerah mengapresiasi keseriusan KemenP2MI telah menindaklanjuti sekaligus mendukung penuh gagasannya tersebut. Dikatakan, Pemprov Lampung bersama kementerian terkait akan segera mengakselerasi dan mempercepat progam tersebut.
Sehingga progam ini bisa benar-benar menghasilkan pengembangan para tenaga kerja, khusus di bidang migran yang berkualitas dan berkompetensi.
"Pembelajaran kelas migran ini akan diberikan saat duduk di kelas 3, karena kelas 1-2 rata-rata belum punya cita-cita mau jadi apa. Waktu kelas 3 mungkin mereka baru berpikir akan melanjutkan ke mana dan kita menfasilitasi ini," ucapnya.