Kronologi Sopir Truk Lampung Dipalak dan Ditodong Preman Sumsel

- Polisi menyelidiki aksi pemalakan dan penodongan pisau terhadap sopir truk muatan perabotan rumah tangga di Mesuji, Sumatera Selatan.
- Korban disalip dan dipaksa berhenti oleh empat pelaku yang meminta uang sebanyak 600 ribu rupiah untuk keamanan, lalu menambahinya menjadi 750 ribu rupiah.
- Para pelaku membuat cap "LL" sebagai tanda keamanan setelah menerima uang, namun kembali memalak korban dengan menodongkan pisau di jembatan perbatasan Sumsel-Lampung.
Mesuji, IDN Times - Polisi menyelidiki aksi pemalakan dan penodongan pisau dialami seorang sopir truk muatan membagikan kisahnya lewat unggahan konten viral pada akun TikTok @ekonyrafifdriver.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadila Astutik mengatakan, tim gabungan bersama korban sopir Panut Sang Sangko alias Eko dan kernetnya Dwi telah mengecek dan mengolah TKP berada di Desa Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan.
"Iya, saat ini Polres Mesuji-Polda Lampung telah berkoordinasi dengan Polsek Mesuji-Polres OKI Polda Sumsel untuk menindaklanjuti peristiwa dugaan pemalaka tersebut," ujarnya dikonfirmasi, Selasa (30/4/2024).
1. Pelaku masuk paksa ke kabin truk mengangkut perabotan rumah tangga

Dijelaskan Umi, aksi pemalakan dialami korban sopir Panut dan rekan kernetnya Dwi ini tatkala mengendarai truk bermuatan perabotan rumah tangga dari arah Sumsel menuju Lampung, Minggu (28/4/2024) sekitar pukul 04.00 WIB.
Setibanya di Desa Pematang Panggang, Mesuji, OKI, Sumsel, korban disalip dari sebelah kanan oleh dua orang laki-laki tidak dikenal berboncengan mengendarai satu unit sepeda motor. Keduanya meminta paksa korban berhenti dengan cara mengadang mobil truk tersebut dari arah depan.
"Satu laki-laki dibonceng ini turun dari motor jalan ke pintu kiri truk dan langsung masuk ke dalam kabin kendaraan korban, serta menyuruhnya mengikuti rekan mengendarai motor," ungkap Umi.
2. Peristiwa awal korban menyerahkan Rp450 ribu, pelaku beli cap berkode LL

Setibanya di TKP, Umi melanjutkan, korban disuruh berhenti dan menyuruh korban keluar dari mobil, tidak lama kemudian kembali datang dua laki-laki tidak dikenal lainnya juga berboncengan satu motor. Alhasil, pelaku berjumlah 4 laki-laki.
"Korban dimintai uang 600 ribu dengan alasan untuk keamanan karena baru pertama kali melintas. Korban sempat menolak dan bernegosiasi hingga akhirnya diberi 450 ribu kepada para pelaku," katanya.
Setelah menerima uang dari korban, para pelaku membuat cap bertuliskan "LL" dengan menggunakan cat semprot putih di bak sebelah kiri truk korban sebagai tanda keamanan. "Selesai diberi cap ini, korban Panut dan saksi Dwi dipersilahkan melanjutkan perjalanan menuju Lampung," tambah dia.
3. Pelaku kembali memalak korban Rp300 ribu

Pascaaksi pemalakan pertama ini, Umi mengungkapkan, truk korban kembali dipepet oleh dua dari empat pelaku awal dengan mengendarai motor, sebelum melintasi jembatan perbatasan antara Sumsel dengan Lampung.
Di sini, kedua pelaku memalak sambil menodongkan pisau ke arah korban dari sebelah kanan mobil dan meminta lagi sejumlah uang kepada korban.
"Dikarenakan merasa terancam, korban memberikan uang 200 ribu tapi pelaku ini meminta lagi hingga korban panik dan memberikan uang tambahan 100 ribu kepada pelaku," ucapnya.
Setelah mendapatkan uang diinginkan, para pelaku memutar arah langsung pergi meninggalkan truk dan korban bergegas menjauh dari pelaku. "Akibat peristiwa ini korban total mengalami kerugian 750 ribu rupiah," tandas kabid humas.