Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Itera Tuan Rumah KKN Internasional, 36 Mahasiswa Asing Ikut Mengabdi

Itera Jadi Tuan Rumah KKN Internasional II BKS PTN Barat (Dok/Humas Itera)
Intinya sih...
  • Itera menjadi tuan rumah KKN Internasional II BKS PTN Wilayah Barat Tahun 2025 dengan tema pengembangan desa edukasi wisata untuk mitigasi perubahan iklim.
  • 177 mahasiswa dari PTN Indonesia dan 36 mahasiswa asing akan mengikuti program ini, yang terbagi dalam Online Course dan Onsite Course.
  • Kegiatan ini didukung oleh Universitas Lampung (Unila) sebagai Co-Host ISCE 2025, dan dihadiri oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto serta para rektor perguruan tinggi wilayah barat Indonesia.

Bandar Lampung, IDN Times - Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali membuktikan eksistensinya sebagai kampus yang aktif dalam kerja sama lintas negara dan antarperguruan tinggi dengan menjadi tuan rumah Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional II BKS PTN Wilayah Barat Tahun 2025. Acara ini resmi dibuka secara daring Senin, 2 Juni 2025 dan akan berlangsung hingga Agustus mendatang.

Mengusung tema “Developing Educotourism Villages for Climate Change Mitigation,” kegiatan ini menempatkan desa sebagai laboratorium nyata dalam menghadapi isu global seperti perubahan iklim. Kegiatan ini menjadi semakin istimewa karena diikuti oleh 177 mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Indonesia, serta 36 mahasiswa asing berasal dari Yaman, Myanmar, Nigeria, Palestina, Malaysia, dan Thailand.

1. KKN Internasional dengan semangat kolaborasi lintas negara dan budaya

Itera Jadi Tuan Rumah KKN Internasional II BKS PTN Barat (Dok/Humas Itera)

Rektor Itera, I Nyoman Pugeg Aryantha menyatakan, dipilihnya Itera sebagai tuan rumah mencerminkan kepercayaan besar terhadap komitmen kampus dalam membangun kerja sama akademik yang kuat, baik nasional maupun internasional. Apalagi kegiatan ini juga didukung oleh Universitas Lampung (Unila) sebagai Co-Host ISCE 2025, menjadikan sinergi antar kampus semakin terasa.

Ia mengatakan, program ini dibagi dalam dua tahap yaitu Online Course pada 2 Juni–16 Juli 2025 dan Onsite Course yang akan dilaksanakan pada 21 Juli–23 Agustus 2025. Selama masa daring, mahasiswa akan mendapatkan pembekalan materi dari para pakar Itera dan Unila, termasuk topik mitigasi bencana, pengenalan budaya lokal, hingga penggunaan Learning Management System (LMS). 

2. Dihadiri menteri hingga rektor, kegiatan ini jadi panggung pembelajaran global

Itera Jadi Tuan Rumah KKN Internasional II BKS PTN Barat (Dok/Humas Itera)

Pembukaan kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Ketua BKS PTN Wilayah Barat Marwan, serta para rektor dari berbagai perguruan tinggi di wilayah barat Indonesia. Dalam sambutannya, Menteri Brian menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam merespons isu perubahan iklim melalui pendekatan berbasis lokal dan edukatif.

Menurutnya, program seperti ini adalah momentum penting bagi mahasiswa untuk belajar langsung dari masyarakat, berbaur dengan budaya beragam, dan mengembangkan solusi inovatif untuk tantangan nyata. Ia berharap, pengalaman ini tidak hanya menambah wawasan akademik, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa tangguh, adaptif, serta berjiwa sosial tinggi.

3. 21 desa di Lampung jadi lokasi pengabdian mahasiswa internasional

Itera Jadi Tuan Rumah KKN Internasional II BKS PTN Barat (Dok/Humas Itera)

Kegiatan KKN Internasional ini akan tersebar di dua kabupaten, yakni Lampung Timur dan Pesawaran, dengan total 21 desa sebagai lokasi pengabdian. Di Lampung Timur, mahasiswa akan menjalankan program di:

  • Kecamatan Braja Selebah sebanyak 7 desa
  • Marga Sekampung sebanyak 4 desa
  • Labuhan Ratu sebanyak 2 desa
  • Sukadana sejumlah 1 desa
  • Labuhan Maringgai sejumlah 1 desa

Sementara di Kabupaten Pesawaran, lokasi KKN berada di:

  • Kecamatan Marga Punduh sejumlah 1 desa)
  • Kecamatan Teluk Pandan sejumlah 2 desa

Selama pelaksanaan di lapangan, mahasiswa akan menjalankan program pengembangan desa wisata edukatif berbasis mitigasi perubahan iklim, mulai dari pengelolaan lingkungan, konservasi energi, edukasi masyarakat, hingga penguatan potensi lokal. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us