Hidroponik adalah langkah konkret menuju kemandirian pangan
Cuma pakai cara sederhana dan manfaatkan limbah di rumah
Berharap Ibu PKK menjadi pelopor penerapan teknologi ini
Bandar Lampung, IDN Times - Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Ketahanan Pangan Rumah Tangga di RT 02 Kelurahan Kota Sepang, Bandar Lampung.
Kegiatan ini diikuti sekitar 20–25 anggota PKK. Mereka dikenalkan konsep pertanian terpadu yang ramah lingkungan, hemat lahan, dan memanfaatkan sumber daya lokal, yaitu sistem urban farming berbasis lele dan hidroponik.
Dosen Prodi Teknik Biosistem Itera, Zunanik Mufidah menjelaskan, sistem ini mengintegrasikan budidaya ikan lele dengan hidroponik, memanfaatkan kotoran lele sebagai pupuk alami, sementara sisa makanan rumah tangga bisa diolah menjadi pakan ikan.
Dengan begitu, siklus produksi pangan berlangsung efisien dan minim limbah. Ia menegaskan konsep urban farming ini lebih dari sekadar kegiatan bercocok tanam.
“Urban farming berbasis lele dan hidroponik adalah langkah konkret menuju kemandirian pangan. Keluarga bisa menghasilkan sayuran segar dan lele di rumah. Lele yang dipelihara menjadi sumber protein keluarga, sementara sisa makanan seperti nasi bisa dijadikan pakan alternatif. Sistem ini efisien, minim limbah, dan selaras dengan prinsip ekonomi sirkular,” jelasnya.
Menurutnya, para peserta antusias mengikuti sosialisasi, pelatihan pengolahan limbah rumah tangga, hingga praktik langsung mengelola sistem pertanian terpadu tersebut.
"Banyak dari mereka mengaku awalnya mengira budidaya lele dan hidroponik membutuhkan biaya besar, namun ternyata ada cara sederhana yang bisa diterapkan di rumah dengan memanfaatkan limbah sehari-hari," kata Zunanik.
Zunanik menambahkan, melalui program ini, Itera berkomitmen dalam inovasi pengabdian masyarakat. Ia berharap model urban farming berbasis lele dan hidroponik ini diharapkan bisa direplikasi di berbagai daerah Indonesia sebagai solusi berkelanjutan menghadapi tantangan ketahanan pangan perkotaan.
"Harapannya ibu-ibu PKK di Kota Sepang dapat menjadi pelopor penerapan teknologi ini. Dengan begitu, mereka tidak hanya memperkuat ketahanan pangan rumah tangga, tetapi juga bisa memberi inspirasi bagi masyarakat luas," ujarnya.