Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Bendungan (Pexel/Susan Khatri)
Ilustrasi Bendungan (Pexel/Susan Khatri)

Intinya sih...

  • Embung Kemiling menjadi solusi banjir dan krisis air di Bandar Lampung

  • Hibah tanah dari keluarga besar almarhum Zainal Abidin Pagaralam untuk pembangunan embung

  • Kawasan Embung Kemiling bertransformasi menjadi ruang publik yang inklusif dengan kapasitas tampung hingga 30 juta liter air

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Lampung meresmikan pembangunan Embung Kemiling berlokasi di Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, pembangunan embung ini menjadi jawaban konkret atas persoalan banjir dan menipisnya cadangan air tanah yang dihadapi warga Kemiling selama bertahun-tahun.

Ia menyebut, pembangunan Embung Kemiling bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan bagian dari strategi besar menyeimbangkan pertumbuhan kota dengan kelestarian lingkungan. Air merupakan kunci kesejahteraan masyarakat yang harus dikelola secara bijak dan berkelanjutan.

"Selama ini warga sering khawatir setiap kali hujan turun karena air datang tanpa permisi. Embung ini hadir agar air hujan tidak langsung terbuang ke hilir, tetapi dikelola dengan baik sehingga alirannya terkendali dan cadangannya bisa kita simpan,” ujar Mirza, sapaan akrab gubernur, Senin (22/12/2025).

1. Hibah tanah dari keluarga besar almarhum Zainal Abidin Pagaralam

llustrasi Embung (Pexel/Kelly)

Disampaikan Mirza, pembangunan embung ini menjadi tonggak penting dalam upaya pengendalian banjir di wilayah padat penduduk. Selain menekan potensi genangan air saat hujan deras, Embung Kemiling juga berfungsi sebagai sarana konservasi air tanah melalui peningkatan proses infiltrasi, sehingga membantu menjaga ketersediaan air bersih bagi warga sekitar.

Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada keluarga besar almarhum Zainal Abidin Pagaralam melalui Syafariah Widianti yang telah menghibahkan lahan seluas 1,5 hektare untuk pembangunan embung. Menurutnya, kontribusi tersebut merupakan wujud kepedulian sosial yang bernilai tinggi bagi pembangunan Lampung.

“Tanah ini mahal harganya, namun keluarga beliau memberikannya dengan empati besar untuk kepentingan publik. Kita ingin manfaatnya berlipat ganda, selain mencegah bencana, kawasan ini juga menjadi tempat warga berolahraga, duduk menikmati sore, dan menghirup udara segar,” terangnya.

2. Kawasan Embung Kemiling kini bertransformasi menjadi ruang publik yang inklusif

Ilustrasi Embung (Pexel/ciboulette)

Sebagai wujud komitmen terhadap pelestarian lingkungan, rangkaian peresmian Embung Kemiling turut diwarnai dengan kegiatan penanaman pohon Sungkai. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat fungsi konservasi sekaligus menjadikan kawasan embung lebih hijau dan asri.

Bahkan, kawasan Embung Kemiling kini bertransformasi menjadi ruang publik yang inklusif. Penataan lanskap yang rapi menghadirkan area terbuka hijau serta sarana olahraga baru bagi masyarakat, sehingga mendukung kualitas hidup yang lebih sehat.

Ke depan, Embung Kemiling juga diproyeksikan sebagai media edukasi lingkungan bagi generasi muda sekaligus destinasi rekreasi lokal yang mempercantik wajah Kota Bandar Lampung. Gubernur Lampung juga menandatangani prasasti sebagai simbol Embung Kemiling kini resmi menjadi milik bersama masyarakat Lampung untuk dijaga dan dimanfaatkan secara berkelanjutan

3. Embung Kemiling dirancang memiliki kapasitas tampung hingga 30 juta liter air

Ilustrasi Embung (Pexel/raybilcliff)

Sejalan dengan arahan Gubernur, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Lampung, Budi Darmawan, memaparkan laporan teknis pembangunan Embung Kemiling. Ia menjelaskan, proyek ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2025 dengan nilai Rp6,98 miliar dan diselesaikan dalam waktu 120 hari kalender.

Budi merinci, pekerjaan pembangunan mencakup area genangan, checkdam, jembatan hulu, struktur penahan beton atau dinding penahan tanah (DPT), hingga saluran pengelak yang terintegrasi. Embung Kemiling dirancang memiliki kapasitas tampung hingga 30 juta liter air.

“Selain fokus pada fungsi teknis pengontrol debit air, kami juga membangun fasilitas pendukung berupa jogging track dengan panjang keliling sekitar 565 meter serta pagar pengaman. Harapannya, infrastruktur ini tidak hanya kokoh secara fungsi, tetapi juga ramah bagi kegiatan sosial masyarakat,” papar Budi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team