Dinkes Bandar Lampung Gencarkan PSN 3M Plus untuk Tekan Kasus DBD

- Langkah pencegahan DBD dilakukan melalui penyuluhan di puskesmas, sekolah, dan masyarakat. Koordinasi dengan rumah sakit untuk percepatan penanganan pasien serta pembagian bubuk abate dan fogging.
- 3M Plus yang disosialisasikan kepada masyarakat antara lain menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah penampungan air, mendaur ulang barang bekas agar tidak jadi sarang nyamuk, dan tindakan lainnya.
- Masyarakat diimbau agar peka terhadap gejala DBD dan memberi pertolongan awal. Pencegahan DBD adalah tanggung jawab bersama dengan gotong royong masyarakat, RT, kelurahan, hingga semua stakeholder.
Bandar Lampung, IDN Times – Meski tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bandar Lampung cenderung menurun, Dinas Kesehatan (Diskes) Kota tetap mengingatkan masyarakat agar tidak lengah. Kepala Dinas Kesehatan Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung mengatakan, upaya pencegahan dinilai menjadi kunci utama memutus rantai penyebaran nyamuk Aedes aegypti.
Ia menyebut pengendalian DBD tidak bisa hanya bergantung pada fogging atau pembagian bubuk abate. Partisipasi aktif masyarakat dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus justru lebih efektif.
“Kalau hanya mengandalkan pemerintah, hasilnya tidak maksimal. Peran warga di tingkat kelurahan hingga RT sangat menentukan,” katanya, Jumat (22/8/2025).
1. Langkah pencegahan

Muhtadi menjelaskan penyuluhan PSN 3M Plus ini dilakukan di puskesmas, sekolah, hingga masyarakat.
"Koordinasi dengan rumah sakit untuk percepatan penanganan pasien. Penyelidikan epidemiologi setiap kasus yang ditemukan. Pembagian bubuk abate. Fogging sesuai kebutuhan, baik fogging kasus, fokus, maupun massal," jelasnya.
2. Apa itu 3M Plus

Muhtadi membeberkan 3M plus yang disosialisasikan kepada masyarakat antara lain:
Menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali.
Menutup rapat wadah penampungan air.
Mendaur ulang barang bekas agar tidak jadi sarang nyamuk.
"Ditambah menabur larvasida, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan lotion anti nyamuk, hingga memastikan rumah tetap rapi," bebernya.
3. Imbauan

Muhtadi mengimbau kepada warga agar peka terhadap gejala DBD. Pertolongan awal bisa dilakukan dengan bedrest, banyak minum air putih, mengompres tubuh dengan air hangat, hingga memberi obat pereda demam.
“Kalau dalam 2–3 hari kondisi makin buruk, segera bawa ke rumah sakit,” imbaunya.
Menurutnya, pencegahan DBD adalah tanggung jawab bersama. “Dengan gotong royong masyarakat, RT, kelurahan, hingga semua stakeholder, kita bisa menjaga Bandar Lampung tetap sehat dan bebas DBD,” tuturnya.