Dinkes Balam: Dapur MBG Picu Siswa Keracunan Tak Sesuai SOP

- Tata letak dapur MBG tidak sesuai dengan SOP, menyebabkan keracunan massal siswa.
- Adanya cemaran bakteri E.coli pada makanan yang disajikan, tidak memenuhi standar kesehatan.
- Produksi MBG dihentikan sementara oleh penyelenggara untuk memperbaiki standar kebersihan dan prosedur.
Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung menyatakan, dapur yang digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Sukabumi tidak memenuhi standar operasional prosedur (SOP). Kondisi itu memicu dugaan siswa keracunan MBG SMPN 31 dan SDN 2 Sukabumi terjadi, Jumat (29/8/2025).
Kepala Dinkes Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Tumenggung menyatakan, kondisi tersebut diduga menjadi pemicu kasus keracunan massal siswa beberapa waktu lalu.
"Kami menemukan banyak kejanggalan dalam proses penyimpanan hingga pengolahan makanan," katanya saat hearing bersama DPRD Bandar Lampung, Senin (8/9/2025).
1. Tata letak tidak sesuai

Muhtadi juga mengungkapkan, dapur MBG yang menyebabkan ratusan siswa keracunan tersebut banyak tata letak tidak sesuai dengan SOP.
“Freezer itu ada di dekat kompor sehingga suhunya tidak sesuai. Makanan juga disimpan di dalam kardus lalu dimasukkan ke freezer. Selain itu, petugas tidak menggunakan pakaian kerja yang higienis,” ungkapnya.
2. Ada cemaran bakteri E.coli

Muhtadi menegaskan, tim Dinkes juga menemukan adanya cemaran bakteri E. coli pada sampel makanan. Bakteri ini biasanya muncul karena adanya kontaminasi air yang tidak bersih atau tercemar tinja.
“Dengan kondisi seperti itu, jelas MBG ini tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan,” tegasnya.
3. Produksi MBG dihentikan sementara

Menanggapi kasus ini, Ketua Yayasan Amanah Barokah, Asri Pujiati, sekaligus penyelenggara MBG di Kecamatan Sukabumi menyatakan telah menghentikan sementara proses produksi.
Pihak yayasan juga mengaku siap menerima masukan dan berkomitmen untuk memperbaiki standar kebersihan sesuai aturan yang berlaku.
“Produksi MBG kami hentikan dulu setelah kasus keracunan ini. Ke depan kami akan perbaiki semua kesalahan dan meningkatkan standar,” katanya.