Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris asal Lampung di Dua Lokasi Berbeda

Tim Densus 88 Antiteror mengamankan seorang pria terduga teroris di Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Provinsi Lampung. Terduga teroris ditangkap di dua kabupaten/kota berbeda, Sabtu (14/8/2021).

Penangkapan berlokasi di Jalan Lintas Sumatera, Way Kekah, Kabupaten Lampung Tengah dan di Jalan Endro Suratmin Gang Merdeka, Kelurahan Way Dadi Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung.

1. Rangkaian penyelidikan kasus terorisme

Tim Densus 88 Antiteror mengamankan seorang pria terduga teroris di Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad mengungkapkan, kegiatan pengamanan dilakukan Tim Densus 88 Antiteror di Lampung merupakan rangkaian penyelidikan terhadap suatu kasus terorisme.

"Tentunya memang benar adanya kegiatan di sini, hanya itu yang bisa saya sampaikan. Sebab, saat ini masih dalam proses penyelidikan," jelasnya.

2. Lampung gerbang Sumatera, ada potensi jadi tempat persinggahan terduga teroris

Menara Siger di Kabupaten Lampung Selatan. (IDN Times/Istimewa).

Pendapat lainnya disampaikan Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan. Ia mengatakan, penangkapan tersebut kemungkinan merupakan hasil pengembangan jaringan radikal, yang ditangkap sebelumnya di berbagai daerah, seperti di Binjai, Sumatera Utara, Jambi, Jawa Tengah dan Banten.

“Lampung itu gerbang Sumatera, orang ke mana dari Sumatera kalau akan menyeberang ke Jawa ya lewat Lampung. Jadi kemungkinan bisa jadi tempat persinggahan dan pengkaderan bibit teroris di Lampung,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

3. Aparat diminta waspada jelang peringatan 17 Agustus

Sertijab PJU dan Kapolres lingkungan Polda Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Ken berharap, aparat meningkatkan kewaspadaan karena jelang peringatan 17 Agustus biasanya para pelaku teroris melakukan amaliyah teror di tempat obyek vital. Terutama kantor polisi.

“Sebab mereka menganggap sebagai taghut atau kafir karena selalu menghalang halangi mereka. Bahkan polisi dianggap memadamkan cahaya tuhan karena menangkap dan membunuh sahabat mereka,” jelasnya.

Ken meminta masyarakat diharapkan berperan aktif dan melaporkan ke aparat bila ada hal yang mencurigakan di lingkungannya. Itu agar segera ditindaklanjuti dengan hukum yang berlaku.  “Karena bisa jadi mereka ada disekitar kita,” katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us