Camat di Bandar Lampung Tunjuk Seorang Plt RT Picu Keributan Warga

Sidik menceritakan, kericuhan ini bermula dari adanya penundaan proses pemilihan RT di RT 06, Campang Raya. Dikarenakan masa jabatan RT lama sudah berakhir, camat setempat malah menunjuk seorang plt RT dan bukannya melaksanakan pemilihan RT baru.

“Setelah dibuat plt itu, masa-masa menjelang pemilihan RT ini malah timbul keributan, sampai lapor melapor antar warga. Intinya warga itu meminta kepada pemerintah untuk cepat diadakan pemilihan RT saja,” jelasnya. 

Diketahui, pemilihan RT ini juga telah diatur dalam Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pembentukan Rukun Tetangga Bandar Lampung. Di mana warga berhak memilih RT nya sendiri melalui proses demokrasi.

Sidik melanjutkan, setelah diadakan rapat dengar pendapat (hearing) dari semua pihak, akhirnya semua sepakat agar pemilihan RT dilakukan paling cepat satu bulan setelah hearing ini dilakukan.

“Hasilnya jadi kita semua sepakat bahwa satu bulan paling cepat mereka akan mengadakan pemilihan. Apapun hasilnya nanti semuanya harus bersepakat dan menghargai proses dari hasil pemilihan itu termasuk warga,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam pemilihan tersebut kemungkinan akan ada dua calon RT. Namun ia bersyukur permasalahan ini dapat diselesaikan dengan kepala dingin dan berharap pemilihan dapat berjalan lancar.

Sidik mengatakan, ia juga tidak mengerti kenapa camat tersebut bisa menunjuk seseorang untuk menjadi Plt RT. Sehingga ia mengingatkan kepada lurah dan camat lain di Bandar Lampung agar tidak sembarangan bertindak.

“Kita juga gak tahu sih itu dalilnya apa sampai ada plt itu. Apalagi kondisinya tidak kondusif seperti itu. Maka pemilihan ini satu-satunya solusi dan telah disepakati,” tambahnya.

Sidik juga menyampaikan selama satu bulan ini akan mulai dilakukan pembentukan panitia pemilihan dan masyarakat harus menghormati apapun hasil dari pemilihan tersebut.