Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bupati Lampung Selatan Dukung Srawung Seni Sawah Jadi Wisata Edukasi

Audiensi Komunitas Srawung Sawah di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan
Audiensi Komunitas Srawung Sawah di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan (Dok/Humas Pemkab Lampung Selatan)
Intinya sih...
  • Bupati Egi dukung Festival Seni Sawah jadi wisata unggulan desa
  • Srawung Seni Sawah lahir dari kepedulian kreatif warga desa
  • Komitmen bersama jadikan Srawung Seni Sawah sebagai simbol Bumi Khagom Mufakat

Lampung Selatan, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung berbagai inisiatif masyarakat berbasis seni, budaya, dan pertanian. Salah satu program kini mendapat dukungan penuh adalah Srawung Seni Sawah, sebuah kegiatan seni rakyat berbasis pada lahan pertanian.

Dukungan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, saat menerima audiensi komunitas Srawung Seni Sawah di Aula Sebuku, Rumah Dinas Bupati Lampung Selatan. Audiensi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi agro eduwisata di wilayah tersebut.

1. Bupati Egi dukung Festival Seni Sawah jadi wisata unggulan desa

ilustrasi desa (unsplash.com/Dikaseva)
Ilustrasi Desa (unsplash.com/Dikaseva)

Bupati Radityo Egi Pratama menyatakan bahwa kegiatan seperti Srawung Seni Sawah memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi festival budaya rakyat berkelanjutan. Ia menilai bahwa potensi ini bisa menjadi daya tarik wisata baru di Lampung Selatan, seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa daerah lain.

“Lampung Selatan ini multikultur dan kaya akan keberagaman budaya. Ketika kegiatan seperti ini lahir dari inisiatif masyarakat, maka sudah saatnya pemerintah hadir untuk mengangkatnya ke level yang lebih tinggi,” ujar Bupati Egi, Jumat (1/8/2025).

Ia menegaskan, selama masa kepemimpinannya, pembangunan destinasi wisata berbasis pertanian akan terus digencarkan. Pemerintah daerah berkomitmen menjadikan wisata tersebut tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga inklusif dan berdaya saing tinggi. Egi bahkan memiliki visi agar setiap desa di Lampung Selatan memiliki satu kegiatan unggulan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

2. Srawung Seni Sawah lahir dari kepedulian kreatif warga desa

ilustrasi seni pertunjukan (pexels.com/Agoeng Adry Irawan)
ilustrasi seni pertunjukan (pexels.com/Agoeng Adry Irawan)

Srawung Seni Sawah sendiri merupakan inisiatif masyarakat yang pertama kali muncul pada tahun 2020. Kegiatan ini dipelopori oleh Agus Gunawan sebagai bentuk keprihatinan terhadap minimnya aktivitas kreatif masyarakat desa dalam memanfaatkan lahan pertanian.

“Kami ingin masyarakat mencintai lahan pertanian lagi. Maka kami adakan kegiatan seperti menari di sawah, agar bertani jadi kegiatan yang membanggakan dan menyenangkan,” jelas Agus Gunawan.

Menurut Agus, kegiatan ini bertujuan mengembalikan nilai kebanggaan bertani melalui pendekatan seni budaya. Ia berharap dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, Srawung Seni Sawah dapat diperluas cakupannya ke lebih banyak desa di Lampung Selatan. Sebab, hingga kini pelaksanaan program masih dilakukan secara swadaya dan terkendala keterbatasan sumber daya.

3. Komitmen bersama jadikan Srawung Seni Sawah sebagai simbol Bumi Khagom Mufakat

Ilustrasi sawah (IDN Times/Yuko Utami)
Ilustrasi sawah (IDN Times/Yuko Utami)

Audiensi tersebut turut dihadiri oleh Anggota DPRD Lampung Selatan Dapil 6 Dwi Riyanto, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Dinas Pariwisata, Camat, serta para Kepala Desa dari Kecamatan Merbau Mataram dan Tanjung Sari.

Pertemuan itu kemudian ditutup dengan komitmen bersama antara pemerintah dan komunitas untuk menjadikan Srawung Seni Sawah sebagai program unggulan. Kegiatan ini dinilai mampu menyatukan nilai-nilai seni, budaya, pertanian, dan ekonomi rakyat secara berkelanjutan di Bumi Khagom Mufakat, sebutan kultural bagi wilayah Lampung Selatan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us