Fenomena Cuaca Panas dan Terik di Lampung, BMKG: Bukan Gelombang Panas
Diperkirakan berlangsung hingga minggu ketiga Mei 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Lampung memastikan cuaca panas dan terik di daerah setempat dan beberapa wilayah Indonesia lainnya bukan merupakan fenomena gelombang panas.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Martim Lampung, Raden Eko Sarjono mengatakan, kondisi panas dan terik tersebut sejatinya memang terjadi di atas rata-rata cuaca lumrah terjadi di Indonesia. Itu lantaran dipicu beberapa faktor.
"Ini bukan gelombang panas, karena kalau untuk gelombang panas cuacanya tidak seperti ini. Sebab udara panas akan berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut tanpa diselingi cuaca hujan," ujarnya, saat dimintai konfirmasi, Kamis (12/5/2022).
Baca Juga: Tipu Korban jadi Honorer Pemkot Bandar Lampung, Wanita Raup Rp392 Juta
1. Faktor cuaca panas dan terik di Lampung
Lebih lanjut Eko menjelaskan, fenomena cuaca di Provinsi Lampung saat ini disebabkan dua faktor. Pertama, posisi semu matahari berada di wilayah utara ekuator mengindikasikan, sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau.
Kedua, disebabkan dominasi cuaca cerah dan tingkat perawanan rendah dapat mengoptimumkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Itu menyebabkan kondisi suhu dirasakan masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
"Kita ini sedang dalam masa peralihan atau masa pancaroba, dari musim penghujan ke kemarau yang ditandai beberapa fenomena seperti panas terik dan hujan lebat durasi singkat," terang Eko.
Baca Juga: Miris! Ayah Kandung Tega Perkosa Putri Sulung Selama 3 Tahun