TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Abaikan Prokes, Puluhan Warga Berebut Minyak Goreng Murah di Indomaret

Rela antre berjam-jam, padahal truk pengangkut belum datang

Puluhan warga Kota Bandar Lampung berebut kupon pembelian minyak goreng kemasan satu harga Rp14 ribu per liter. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Puluhan warga Kota Bandar Lampung berebut kupon pembelian minyak goreng kemasan satu harga Rp14 ribu per liter. Peristiwa itu terjadi di Indomaret Wolter Monginsidi I, Kelurahan Gotong Royong, Kecamatan Telukbetung Utara, Kamis (17/2/2022).

Berdasarkan pantauan IDN Times di lokasi kejadian, terlihat para warga mulai dari kaum remaja, ibu-ibu, hingga bapak-bapak rela berdesak-desakan berebut saling dorong tanpa mengindahkan protokol kesehatan (prokes) COVID-19. Penyebabnya, tidak lain dan tak bukan akibat kelangkaan hingga lonjakan harga tinggi minyak goreng di pasaran.

Bukan hanya itu, masyarakat bahkan rela memadati pelataran parkir Indomaret setempat, meski truk pengangkut minyak goreng dan ketersediaan bahan pokok lainnya belum tiba di lokasi.

Baca Juga: Tiga Tim Gabungan Sidak Stok Minyak Goreng di Pringsewu, Hasilnya?

1. Warga rela antre berjam-jam

Puluhan warga Kota Bandar Lampung berebut kupon pembelian minyak goreng kemasan satu harga Rp14 ribu per liter. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Salah satu warga sekitar, Yanti mengaku, terpaksa rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan minyak goreng murah kemasan dijual dengan cara sistem penukaran kupon tersebut.

"Kalau saya udah antre dari jam 1 siang tadi, udah antre lama-lama gak tahunya beli minyak harus pake kupon. Ini saya juga gak dapet kuponnya," imbuh dia.

Meski demikian, dirinya cukup memahami pendistribusian minyak goreng kemasan dengan cara penukaran kupon ini guna menghindari potensi kerumunan di tengah situasi pandemik. "Kita paham, tapi mau bagaimana minyak goreng di pasar sulit, sekalinya ada harga mahal banget. Jadi mau gak mau warga antre berkumpul di satu titik buat dapat minyak goreng," sambung Yanti.

2. Penjual gorengan terpaksa menutup usahanya

Puluhan warga Kota Bandar Lampung berebut kupon pembelian minyak goreng kemasan satu harga Rp14 ribu per liter. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di Kota Bandar Lampung, diakui Yanti ikut berdampak pada usaha digeluti sehari-hari sebagai penjual gorengan. Akibatnya, ia harus menutup sementara warung gorengan ketika tidak memiliki persediaan minyak goreng.

"Pemerintah tolong lah atasi masalah minyak goreng ini, keadaan ini sangat berdampak bagi kami yang rakyat kecil. Kalau terus-terusan langka begini, warung gorengan saya bisa terus-terusan gak jualan," imbuhnya.

Baca Juga: Warga Berkerumun Antre Minyak Goreng, Wali Kota Teriak Tertibkan Massa

Berita Terkini Lainnya