TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yuk Mengenal Fakta Unik 11 Flyover di Bandar Lampung

Bisa tebak flyover mana terpanjang?

IDN Times/Silviana

Bandar Lampung, IDN Times - Pembangunan Kota Bandar Lampung sejak 10 tahun terakhir fokus infrastruktur flyover. Proyek itu digadang-gadang sebagai solusi mengatasi kemacetan yang ada di Kota Tapis Berseri.

Kamu tahu gak, saat ini Bandar Lampung sudah ada 11 flyover dibangun di lokasi rawan kemacetan. Flyover terakhir baru saja diresmikan berlokasi di Jalan Sultan Agung 7 April 2021 lalu.

Seluruh flyover tersebut dibangun era kepemimpinan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN menjabat selama dua periode. Uniknya, wali kota teranyar hasil Pilwali Kota Bandar Lampung 2020 kini dipimpin sang istri yakni Eva Dwiana.

Eva sempat menyatakan tak akan membangun flyover di masa kepemimpinannya. Ia memilih fokus pembangunan trotoar dan mempercantik Kota Bandar Lampung. 

Namun pada peresmian flyover ke-11 minggu lalu, ia membuka wacana akan membangun flyover jika Pendapat Asli Daerah (PAD) Bandar Lampung tinggi. "Setiap flyover nantinya akan dipercantik dan masing-masing memiliki ornamen tersendiri," kata Eva.

Berikut ini IDN Times rangkum 11 flyover di Bandar Lampung, spesifikasi, dan anggaran yang digelontorkan untuk pembangunannya.

1. Flyover Jalan Antasari-Pangeran Tirtayasa

flyover Antasari-Tirtayasa (Kalibalok) Bandar Lampung. (Instagram.com/sscilampung).

Ini merupakan flyover pertama dibangun di Bandar Lampung. Lokasinya antara Jalan Antasari-Tirtayasa atau kerap disebut kawasan Kalibalok. Flyover melintasi bypass ini dibangun 12 Juli 2012 dan diresmikan pada 8 Juli 2013.

Anggaran pembangunannya kala itu Rp33 miliar. Flyover ini memiliki panjang 425 meter dan lebar 14 meter

2. Flyover Jalan Gajah Mada-Djuanda

Instagram.com/imkobal

Ini tercatat flyover terpanjang di Kota Bandar Lampung. Diresmikan malam pergantian tahun. Tepatnya pada 31 Desember 2013.

Total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan flyover ini sebesar Rp60 miliar. Infrastruktur ini lebarnya 9 meter dan panjang 585 meter.

Baca Juga: Ingat Ya! Masuk Bandar Lampung Mulai 6 Mei Harus Penuhi Syarat Ini 

3. Flyover Sultan Agung-Ryacudu

Flyover Jalan Sultan Agung-Ryacudu Kota Bandar Lampung. (IDN Times/Martin L Tobing).

Diresmikan 8 Juli 2013, flyover menghubungkan jalan Sultan Agung-Ryacudu atau lebih dikenal flyover Transmart. Proyek ini anggarannya Rp31 miliar.

Spesifikasi flyover ini memiliki lebar 12 meter dan panjang 180 meter.

4. Flyover Kimaja-Ratu Dibalau

Flyover Kimaja-Ratu Dibalau Bandar Lampung. (IDN Times/Martin L Tobing).

Flyover satu ini penghubung Jalan Kimaja-Ratu Dibalau. Diresmikan pada malam pergantian tahun 31 Desember 2015.

Total anggaran yang digunakan untuk pembangunan flyover mencapai Rp25 miliar. Memiliki lebar 12 meter dan panjang 284 meter.

5. Flyover Jalan Gajah Mada-Pangeran Antasari

Instagram.com/baka.neko.baka

Peresmian flyover ini dilakukan 26 Desember 2016. Total anggaran yang digelontorkan sebesar Rp36 miliar.

Flyover yang menghubungkan Jalan Pangeran Antasari dengan Jalan Gajah Mada Bandar Lampung ini memiliki panjang 307 meter dan lebar 9 meter.

6. Flyover Jalan ZA Pagar Alam

IDN Times/Silviana

Flyover yang melintas tepat di depan pusat perbelanjaan Mal Boemi Kedaton ini cukup menuai kontra saat proses pembangunan. Sebab lokasinya berada di atas jalan nasional.

Namun flyover sepanjang 477 meter dan lebar 10 meter diresmikan 13 Desember 2017. Total anggaran yang dihabiskan sebesar Rp40 miliar.

Baca Juga: Kabar Baik, Warga Bandar Lampung Diizinkan Tarawih di Masjid

7. Flyover Kemiling Teuku Cik Ditiro-Pramuka

Instagram.com/sscilampung

Flyover ini memiliki spesifikasi lebar 10 meter dan 9 tiang penyangga. Sementara ketinggiannya mencapai 5,7 meter dari permukaan jalan Imam Bonjol.

Kemudian panjangnya mencapai 368 meter, terdiri dari 215 meter di sisi jalan Teuku Cik Ditiro dan 153 meter di Jalan Pramuka. Biaya pembangunan flyover diresmikan 25 Januari 2018 ini Rp47 miliar.

8. Flyover Pramuka-Rajabasa

IDN Times/Silviana

Peresmian flyover ini berlangsung dalam waktu yang sama dengan flyover di Kemiling Teukur Cik Ditiro-Pramuka yaitu 25 Januari 2018.

Spesifikasinya panjang 140,7 meter, flyover ini dikerjakan selama 9 bulan dan menghabiskan anggaran Rp35 miliar.

Baca Juga: Promo Menarik Buka Puasa di Hotel Berbintang Bandar Lampung

9. Flyover Jalan Kapten Abdul Haq-H Komarudin

Instagram.com/sscilampung

Akibat pandemik COVID-19, peresmian flyover biaya pembangunannya Rp35 miliar Ini tidak dilakukan secara seremonial seperti flyover sebelumnya.

Namun pada 18 Maret 2020, eks Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN, meninjau langsung ke lokasi dan menyatakan membuka flyover untuk umum. Flyover ini memiliki lebar 10 meter dan panjang 250 meter.

10. Flyover Jalan RA Basyid - Untung Suropati

Instagram.com/sscilampung

Pembangunan flyover  melintas di atas bypass jalan Soekarno Hatta itu dimulai 15 Juni 2019 dan diresmikan 31 Desember 2020. Memiliki panjang 311,58 meter, dan lebar 10 meter, anggaran pembagunan flyover ini Rp37 miliar.

11. Flyover Sultan Agung

IDN Times/Silviana

Digadang-gadang sebagai flyover cantik di Kota Bandar Lampung, pembangunannya dimulai sejak sejak 4 Mei 2020 lalu. Baru saja diresmikan 7 April 2021 lalu.

Menurut Kepala Dinas PU Kota Bandar Lampung, Iwan Gunawan, anggaran pembuatan flyover itu menggunakan APBD Kota Bandar Lampung senilai Rp34 miliar.

Terkait luas dan lebar, flyover Sultan Agung ini memiliki bentang panjang 262 meter dan lebar 10 meter dengan kontruksi beton bertulang.

12. Mural percantik flyover

Mural di Flyover Sultan Agung Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Pemerintah Kota Bandar Lampung terus mempercantik kota. Satu contohnya, membuat lukisan mural di sejumlah fasilitas umum di Kota Tapis Berseri. Terbaru, flyover Jalan Sultan Agung.

Pengerjaan mural di flyover Jalan Sultan Agung merupakan kali kedua, setelah yang pertama dilakukan di underpass Universitas Lampung (Unila) penghujung 2019 kemarin.

Koordinator Lapangan Tim Kuas Lampung, Damsi Tarmizi, mengatakan, mural di flyover Jalan Sultan Agung dikerjakan seniman asli Lampung. Mereka terdiri dari gabungan sejumlah komunitas seni rupa di Kota Bandar Lampung, mulai dari seni mural, grafiti, hingga lukis.

"Jadi para komunitas tersebut mengirimkan anggota-anggota terbaiknya, dalam pengerjaan ini kita menyebutnya sebagai Tim Kuas Lampung," ujarnya

Damsi menjelaskan, tema yang dituangkan pada lukisan mural di flyover Jalan Sultan Agung kali ini, terinspirasi dari dampak pandemik COVID-19. Pasalnya, imbas Virus Corona membuat masyarakat secara umum memiliki hobi baru yaitu, demam berburu dan merawat tanaman hias.

"Itulah yang kita tuangkan di sini (flyover Sultan Agung), kita percaya di masa akan datang. Ini merupakan langkah dan bagian dalam mencatat sejarah, bahwasanya di tahun 2020 dan 2021 di Indonesia, khususnya Lampung serentak mengalami demam bunga," ucap Damsi.

Kendati demikian, ia menjelaskan Tim Kuas Lampung tetap mempertahankan dan tak melupakan etnik lokal khas Provinsi Lampung, sehingga ikon-ikon pada seni rupa tradisi jaman dahulu, tetap dipertahankan dalam ide penggarapan mural. Pasalnya, itu merupakan tanggungjawab mereka dengan menghargai warisan di Sai Bumi Ruwa Jurai.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Tempat Ngabuburit Seru di Bandar Lampung

Berita Terkini Lainnya