TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Desa Tegal Yoso Lampung Timur Bikin Film Dokumenter Ekowisata

Memperkenalkan Desa Tegal Yoso melalui audiovisua

Diskusi pembuatan film dokumenter Desa Tegal Yoso, Lampung Timur(IDN Times/Istimewa)

Lampung Timur, IDN Times - Sebagai upaya pemerintah desa dalam ajang perlombaan smartvillage nasional serta strategi peningkatan ekonomi, aparatur Desa Tegal Yoso, Kabupaten Lampung Timur berencana membuat film pendek dokumenter lho.

Sekretaris Desa, Eksas mengatakan, kegiatan pembuatan film pendek ini sebagai salah satu cara memperkenalkan Desa Tegal Yoso melalui audiovisual.

Diketahui Desa Tegal Yoso masuk dalam 10 besar nominasi Desa Smartvillage di Indonesia yang akan di umumkan pada September 2021 mendatang.

Baca Juga: 5 Upaya Pemuda Jabung Lamtim Ubah Stigma Negatif Kampung Begal

1. Jadi salah satu desa terdampak serangan gajah

Ilustrasi gajah (Prayugo Utomo/IDN Times)

Desa Tegal Yoso menjadi satu-satunya perwakilan Lampung dalam ajang bergengsi tersebut. Tak hanya itu, desa yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) ini paling aktif dalam memberikan update informasi desa yang dapat di akses melalui situs.

Menurut Eksas, Desa Tegal Yoso menjadi salah satu desa terdampak dalam isu konflik gajah dan manusia. Meski upaya mitigasi sudah dilakukan namun masih saja sekumpulan gajah masuk ke areal perkebunan dan merusak potensi yang ada didalamnya.

"Kerugian ini tidak dapat dihindari dan tidak ada juga ganti rugi dari pemerintah terkait," ujar Eksas, Selasa (29/6/2021).

2. Angkat ekowisata daerah

Wisata Alam (IDN Times/Sunariyah)

Eksas mengatakan, untuk menarik wisatawan, ide cerita film ini akan mengangkat ekowisata yang ada di wilayah desa. Seperti mengenalkan wisata kebun sayuran di lahan pekarangan, wisata budidaya madu klanceng dan wisata jelajah Desa Tegal Yoso yang akan memperlihatkan kehidupan sehari-hari aktivitas masyarakat.

"Mulai dari pembuatan batu bata hingga bagaimana masyarakat bersama polisi hutan berkolaborasi menjaga pintu perbatasan untuk menghalau gajah liar yang sering masuk ke areal desa," kata Eksas.

3. Butuh dukungan dari berbagai pihak

pixabay/rawpixel

Ide pembuatan film tersebut lantas mendapat dukungan dari Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) yang melakukan pendampingan masyarakat lewat upaya optimimalisasi potensi sumberdaya melalui pemberdayaan masyarakat.

"YKWS juga memberikan dukungan dengan menjadi tim teknis pembuatan storyline dan script," ujar Project manajer YKWS, Isyanto.

Isyanto berharap, kegiatan ini juga mendapat dukungan pihak terkait seperti TNWK, kepala desa dan masyarakat yang siap untuk menjadi tokoh dalam pembuatan script.

"Nantinya bisa dikemas cantik dengan suguhan panorama alam Tegal Yoso yang indah," tuturnya.

Baca Juga: Warga Lampung Timur Digigit Buaya, Tangan Kanan di Operasi  

Berita Terkini Lainnya