Penyakit Cacar Sapi Bisa Disembuhkan, Ini Langkah Harus Dilakukan
Tingkat kematian 10 persen tapi kerugian ekonomi tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Penyebaran penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar disebabkan oleh virus Capripoxvirus (CaPV) pada hewan ternak sapi kini semakin luas. Hal itu disampaikan Dokter Hewan Khairunas Islami saat sosialisasi pencegahan penyakit LSD dilaksanakan Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung.
Meski secara teoritis tingkat kematian hewan ternak terjangkit virus tersebut hanya 10 persen, namun pengaruh terhadap penurunan ekonomi sangat tinggi.
"Paling rentan terdampak penyakit ini kan sapi, jadi kalau ada 100 sapi terkena virus LSD yang mati 10 kan otomatis produksi susu dan hewani akan berkurang. Selain itu, akan menurunkan berat badan sapi potong," jelas dokter Khairunas kepada warga Kota Bandar Lampung, Sabtu (28/1/2023).
Dikatakan Khairunas, virus berasal dari Benua Afrika tersebut masih bisa dicegah dan diobati sehingga peternak sapi tak perlu panik karena masih bisa disembuhkan. Berikut IDN Times rangkum selengkapnya, pencegahan dan langkah dilakukan petani saat hewan ternaknya terjangkit virus LSD.
1. Sapi yang sembuh dari cacar akan memiliki kekebalan tubuh
Dokter Khairunas menjelaskan, penyebaran virus LSD melalui vektor seperti lalat dan nyamuk, serta melalui jarum suntik bekas. Sehingga pihaknya mewanti-wanti penyuluh agar mengganti jarum suntik yang telah digunakan.
Menurutnya gejala sapi mengalami sakit cacar adalah demam selama tiga hari, lepuh cacar awal-awal keluar dan menyebar dengan cepat selama 7 hari. Dalam kondisi tersebut sapi akan lemah tidak mau makan dan minum.
"Tapi kalau sapi bisa melewati masa kritis selama 10 hari Insya Allah akan sembuh dan tidak akan terjangkit lagi karena sudah memiliki kekebalan tubuh. Walaupun terjangkit gejalanya tidak parah," jelasnya.
Baca Juga: Tomat Lampung Anjlok Rp600 per Kg, Akademisi Sarankan Lakukan Hal Ini
Baca Juga: Ini Alasan Mahasiswa Lampung Belum Berpenghasilan tapi Pakai Paylater