Milenial Metro Garap Film Kearifan Lokal, Wali Kota Wahdi Jadi Aktor
Belajar perbedaan pikiran dari tradisi angken muwaghi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Metro, IDN Times - Film bisa menjadi salah satu cara mengenalkan kearifan lokal suatu daerah. Seperti dilakukan para milenial kreatif di Kota Metro, mengangkat film berkisah persatuan dalam perbedaan.
Film tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Metro. Bahkan Wali Kota Metro, Wahdi turut andil menjadi aktor dalam film tersebut.
Pembuatan film di rumah Dinas Ketua DPRD Kota Metro itu mengangkat kearifan lokal mengenal tradisi adat Lampung Angken Muwaghi (angkat saudara) sebagai salah satu tradisi leluhur. Tujuannya, untuk menggambarkan Kota Metro sebagai daerah yang multikultur.
Baca Juga: Metro Kukuhkan Forum Sehat, Rencanakan jadi Kota Sehat 2023
1. Isu sara rentan terjadi di perkotaan
Diceritakan oleh Produser Film, Arif Surakhman, tema besar film ini adalah Ragah Natamenggala, anak dari Nizar Natamenggala anggota DPRD sekaligus tokoh masyarakat, berteman dengan Kevin Lojaya etnis Tionghoa anak pemilik Toko Elektronik.
Kevin merupakan anggota dari seni Barongsai di Kota Metro, memulai pertemanan dengan ragah karena pada satu peristiwa Kevin dibully dan diperas anak jalanan, Ragah yang kebetulan keluar dari cafe membantu, karena ia pernah melihat saat belanja dari toko ayah Kevin.
“Dewasa ini isu SARA masih rentan berkembang pada daerah perkotaan. Rentannya perkotaan terhadap isu SARA adalah sisi lain dari komposisi masyarakat yang heterogeny,” terangnya.
Baca Juga: Metro Kukuhkan Forum Sehat, Rencanakan jadi Kota Sehat 2023