TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Rofif, Mahasiswa Berprestasi ITERA Jawara Berbagai Lomba

Mulanya pemalu dan pendiam, kembangkan bakat ikut organisasi

Rofif Nurfaizi, mahasiswa berprestasi di Institut Teknologi Sumatera (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times -Pendidikan menjadi modal untuk meraih cita-cita. Itulah kenapa semangat mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi harus ditanamkan sejak dini.

Seperti dialami Rofif Nurfaizi, mahasiswa di Institut Teknologi Sumatera (ITERA) ini lahir dari keluarga yang menuntut menuntaskan pendidikan dengan baik. Bibit prestasi sudah muncul dalam diri Rofif sejak SMA.

Berikut IDN Times rangkum cerita pendidikan Rofiq bergelimang prestasi.

Baca Juga: Lidya Siregar, Mahasiswa Terbaik Itera 2021 Punya Segudang Prestasi

1. Sejak TK sudah pakai kacamata

Super Adventure

Alumni MAN 1 Metro ini kerap berprestasi di bidang akademik seperti olimpiade, LCT, terkhusus pelajaran kimia. Berbagai prestasi tersebut yang akhirnya mengantarkan pria yang memiliki kegemaran fotografi ini lolos sebagai mahasiswa ITERA di Prodi Kimia.

Menurutnya sejak duduk di bangku taman kanak-kanak, Rofif sudah mengalami gangguan penglihatan yang mengharuskan mengenakan kaca mata.

"Sejak TK saya sudah mulai memakai kaca mata dengan minus yang sangat mengganggu itu minus lima," cerita Rofif.

2. Deretan prestasi Rofif

Rofif Nurfaizi, mahasiswa berprestasi di Institut Teknologi Sumatera (IDN Times/Istimewa)

Selama menjadi mahasiswa Program Studi Kimia angkatan 2018 ,ada 17 prestasi diraih Rofif. Di antaranya berhasil mempersembahkan medali perunggu ITERA melalui ajang Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KNMIPA) tahun 2021.

Ia juga menjadi tujuh besar mahasiswa berprestasi ITERA tahun 2020, hingga meraih peringkat pertama Penghargaan OZT Award tahun 2019.

Mahasiswa kelahiran Totokaton, Lampung Tengah, 20 Januari 2002 ini juga kerap menjadi pemateri ataupun pembicara dalam kegiatan kemahasiswaan. Ia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Kimia (HMK), dan Madani ITERA.

3. Awal kuliah pemalu dan pendiam

inovasee.com

Di balik semangatnya meraih berprestasi, Rofif mengaku termotivasi dari guru kimianya saat SMA. Namun, setelah menjadi mahasiswa, dan diterima di Prodi Kimia ITERA, Rofif menyebut sosok motivator bisa dari siapa saja, termasuk teman.

Rofif menceritakan masa awal perkuliahan menurutnya cukup sulit. Itu karena ia sangat pemalu, pendiam dan kurang bisa beradaptasi.

"Jadi itu sebetulnya menjadi penghambat,” ujar Rofif.

Baca Juga: Tips Pekan Kreativitas Mahasiswa ala ITERA, Agar Lolos Pendanaan Dikti

Berita Terkini Lainnya