TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Dokter Lampung Konsultasi Gratis COVID-19, Video Call Pasien

Dokter bikin video call cara pasang oksigen ke pasien isoman

Unsplash.com/Tyler Franta

Bandar Lampung, IDN Times - Virus COVID-19 semakin menyebar luas hingga tenaga kesehatan kewalahan menangani pasien. Di Bandar Lampung, banyak rumah sakit penuh hingga kesulitan mencari tabung oksigen dan obat-obatan untuk pasien COVID-19.

Salah satu upaya dilakukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandar Lampung adalah membuat jadwal konsultasi online untuk masyarakat terkait COVID-19.

Berikut IDN Times rangkum cerita dokter yang menangani konsultasi online untuk pasien COVID-19.

Baca Juga: Berkarakter Teliti dan Berhati Mulia, 5 Zodiak Cocok Jadi Dokter

1. Rumah sakit penuh nakes buka konsultasi online

ANTARA FOTO/Izaac Mulyawan

Ada beberapa dokter yang menyertakan nomor telepon seluler terpasang di pamflet konsultasi online. Satu di antaranya, Ketua IDI Bandar Lampung, dr Aditya M Biomed.

Menurutnya konsultasi tersebut dibuat sejak Juni lalu untuk membantu beban kerja tenaga kesehatan di rumah sakit yang sudah mulai penuh.

"Jadi melalui konsultasi online ini kita edukasi masyarakat, kapan harus di bawa ke rumah sakit dan sebagainya. Alhamdullilah masyarakat antusias," kata dr Adit sapaan akrabnya saat dihubungi IDN Times, Rabu (28/7/2021).

2. Video call untuk membantu pasang oksigen

Atrean panjang pengisian tabung oksigen di Jakarta Selatan. (IDN Times/Sachril Agustin Berutu)

Namun konsultasi online tersebut tak berjalan mulus begitu saja. Persoalan mulai muncul saat masyarakat kesulitan mencari obat yang sudah direkomendasikan melalui konsultasi online tersebut.

"Itu kan jadi makin rumit, obatnya langka terus kalau mau ke rumah sakit juga sudah full. Rumah sakit juga cuma nerima pasien yang saturasinya di bawah 95," ungkap dr Adit.

Namun beberapa pasien tidak kebagian rumah sakit juga terpaksa melakukan oksigenisasi di rumah. Menurut dr Adit itu juga menjadi kendala cukup serius karena masyarakat tidak tahu cara pemasangan oksigen.

"Itu saya sampai kepikiran gak bisa tidur. Akhirnya saya video call buat ngajarin masang tabung oksigen. Karena bahaya kalau saturasi udah naik oksigen gak diturunin," ceritanya.

3. Tak peduli kapan jadwal konsultasi

Coretanbunda.com/Sulis

Dalam satu hari dr Adit bisa menerima 20 pasien yang konsultasi gejala COVID-19. Sedangkan pasien yang membutuhkan donor plasma konvalesen bisa sampai 50 orang dalam sehari.

"Luar biasa, tapi ya sabar aja karena siapa lagi tempat mereka bertanya kalau bukan dokter. Saya udah gak peduli lagi kapan jadwal saya konsultasi. Kapan aja mereka tanya kalau saya bisa, saya jawab," tukasnya.

Dr Adit berpesan pada rekan-rekannya, apa yang dilakukan saat ini diniatkan untuk ibadah dan membantu. Sebab, kepada siapa lagi masyarakat bertanya kalau bukan kepada tenaga kesehatan.

Baca Juga: Juli 2021 Lima Dokter di Lampung Gugur Terpapar COVID-19

Berita Terkini Lainnya