Kasus Anak Kecanduan Gadget di Lampung Naik 30 Persen Selama Pandemik
Berdampak pada perubahan perilaku anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Kasus kecanduan gadget pada anak dan remaja di Provinsi Lampung meningkat 30 persen sejak diberlakukannya pembelajaran secara dalam jaringan. Itu diungkapkan langsung oleh Dr Tendry Septa, SpKJ (K) Psikiater Anak dan Remaja.
Dokter bertugas di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lampung itu mengatakan, ada dua kategori anak-anak dan remaja yang dibawa ke poliklinik psikiater anak dan remaja, yaitu rawat jalan dan rawat inap. Mereka rata-rata berusia 4 tahun lebih sampai 17 tahun lebih.
"Saya tidak merinci berapa peningkatan setiap rawat inap dan jalan. Apalagi kadang orangtua menganggap kecanduan gadget bukan gangguan," kata dr Tendry, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga: Pelajar SMP di Bandar Lampung Mulai Divaksinasi, Khusus Kelas 9
1. Jangan mengukur waktu membawa anak ke psikiater
Dokter Tendry menjelaskan, anak-anak atau remaja yang dibawa ke poliklinik psikiater dan melakukan rawat jalan, sebagian bermasalah dengan perilaku akibat penggunaan internet. Sedangkan bagi anak-anak atau remaja yang melakukan rawat inap biasanya melakukan terapi supaya lancar berbicara dan terapi perilaku lebih dalam lagi.
Gangguan kejiwaan atau mental health ini menurut Tendry sama dengan penyakit lain yang harus segera diobati. Sehingga orangtua jangan mengulur waktu untuk membawa anak ke psikiater jika melihat perilaku anak tidak sesuai fungsinya.
"Kalau diintervensi dari awal itu jauh lebih baik dibanding diintervensi dalam waktu panjang malah kesulitan nantinya. Akhirnya berdampak sama masa depan anak," jelasnya.
Baca Juga: Bandar Lampung PPKM Level 3, Eva Dwiana Minta Warga Jangan Lengah