TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jembatan Runtuh, Jalan Penghubung 2 Kelurahan Bandar Lampung Terputus

Hingga saat ini masih tahap pengondisian reruntuhan

Kondisi terkini Jembatan penghubung antar Kelurahan Jagabaya II dan Kelurahan Gunung Sulah, Way Halim Bandar Lampung. (IDN Times/Istimewa).

Bandar Lampung, IDN Times - Jembatan penghubung antar Kelurahan Jagabaya II dan Kelurahan Gunung Sulah, Way Halim Bandar Lampung sampai, Rabu (24/3/2021) masih belum bisa dilintasi kendaraan. Itu lantaran jembatan dibangun sejak 1985 ambrol Senin lalu. 

Sejumlah rambu penanda rekayasa lalu-lintas dibuat swadaya oleh warga setempat untuk mengondisikan lokasi. Seperti menggunakan tali, kursi dan beberapa kayu.

Baca Juga: Jembatan Gantung Penghubung Selesai Dibangun, Warga Gelar Syukuran

1. Hujan deras dan faktor usia diduga menjadi penyebab jembatan putus

Ilustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Husni, selaku Lurah Gunung Sulah mengatakan, jembatan ambrol diduga akibat hujan deras dan debit air yang tak terkendali. "Itu karena gerusan air dari lorong Kelurahan Surabaya tepat di bawah jembatan kereta api," kata dia.

Ia menambahkan, selain curah hujan, faktor usia jembatan juga sebagai pendukung penyebab ambrolnya jembatan itu.

2. Jembatan ambrol berdampak pada pipa air

ilustrasi pipa (IDN Times/Daruwaskita)

Jika dilihat kondisi reruntuhan, kedalaman hingga tiga meter. Kemudian diameter lubang sekitar 15 meter persegi, lebar jalan 6 meter dan panjang jalan 2,5 meter.

Selain itu, terlihat pula sambungan pipa milik perusahaan air minum  terputus karenanya. Imbasnya, air pipa tersebut masih terus mengalir.

3. Penanganan baru mengkondisikan reruntuhan

Ilustrasi Jembatan Gantung (IDN Times/Dwi Agustiar)

Menurut keterangan Wastam, ketua RT 8 Lingkungan 2 Jagabaya II, penanganan awal jembatan ambrol tersebut inisiatif oleh warga setempat. Saat ini baru ditangani Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung dan PDAM Way Rilau.

"Penanganan yang dilakukan baru perapian dan pengondisian reruntuhan. Ditangani dengan dengan menggunakan pengeruk tanah, agar aliran air sungai tetap lancar," ujarnya.

Baca Juga: Asyik Mencuci Baju di Sungai, Lansia di Tanggamus Digigit Buaya

Berita Terkini Lainnya