TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Alasan Wagub Lampung dan Kapolda Tidak Ikut Vaksinasi Perdana

Vaksinasi COVID-19 perdana digelar di RSUDAM

Satuan Gugus Tugas (Satgas) Provinsi Lampung melaksanakan vaksinasi COVID-19 perdana di Aula Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeleok (RSUDAM) Bandar Lampung, Kamis (14/1/2021). (IDN Times/Silviana)

Bandar Lampung, IDN Times - Satuan Gugus Tugas (Satgas) Provinsi Lampung melaksanakan vaksinasi COVID-19 perdana di Aula Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeleok (RSUDAM) Bandar Lampung, Kamis (14/1/2021).

Sebelum vaksinasi para peserta terlebih dahulu melakukan registrasi dan screening untuk melihat kondisi kesehatan. Jika terdapat kendala kesehatan maka vaksinasi harus ditunda terlebih dahulu. Setelah divaksinasi, dilakukan observasi selama 30 menit kemudian penyerahan kartu imunisasi sebagai bukti telah divaksinasi.

1. Wakil gubernur tak divaksinasi perdana kondisi fisik sedang tidak sehat

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim saat menerima kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Abdul Halim Iskandar di Bandar Lampung, Sabtu (12/9/2020). (IDN Times/Istimewa).

Dari 24 nama pejabat publik yang ada di daftar hadir, hanya 18 pejabat melaksanakan vaksinasi. Tercatat, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dan Kapolda Lampung tak hadir di acara vaksinasi tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, menjelaskan, wakil gubernur tak bisa divaksinasi perdana karena kondisi sedang tidak sehat. "Kemarin bu wagub konfirmasi HB (Hemoglobin) beliau di bawah 10 jadi ditunda dulu. Bukan tidak diberikan ya," ujarnya.

Peserta lainnya tak hadir adalah Kapolda Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto. Dari Polda diwakili Karoops Polda Lampung, Kombes Pol Wahyu Bintono.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, menerangkan, Kapolda sedang berada di Mabes Polri. "Kapolda tidak bisa hadir karena ada kegiatan rakor menjelang pencalonan Kapolri, jadi ada sejumlah pejabat Polda ke Mabes Polri," ujarnya.

Sedangkan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi tak divaksinasi lantaran umurnya 64 tahun. Ketentuan usia masyarakat bisa divaksinasi perdana 18-59 tahun.

Baca Juga: [BREAKING] Kick Off Vaksinasi Perdana Lampung, Wagub dan Kapolda tak Hadir

2. Penerima vaksin tak merasakan efek apapun

Bupati Tulang Bawang Winarti mengikuti vaksinasi perdana, Kamis (14/1/2021). (IDN Times/Silviana)

Ketua DPRD Provinsi Lampung, Mingrum Gumay menjadi orang pertama divaksinasi COVID-19. Menurutnya tak ada kendala kesehatan yang dialami sehingga bisa melakukan vaksinasi

"Tensi darah juga tadi normal 120. Ya gak ada rasa apa-apa, seger-seger aja," ujarnya.

Setali tiga uang, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto juga mengatakan hal yang sama. Sudah 20 menit divaksinasi tak ada efek samping dirasakan.

"Gak ada rasa apa-apa. Saya setelah divaksin insyaallah lebih tahan. Allah yang memberi kekuatan," ujarnya.

3. Ekspresi penerima vaksin

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengikuti vaksinasi perdana, Kamis (14/1/2021). (IDN Times/Silviana).

Pantauan IDN Times, para penerima vaksin memancarkan ekspresi berbeda-beda. Bupati Tulang Bawang Winarti, misalnya, justru asik mengobrol dengan awak media hingga tak menyadari dia sudah divaksinasi,

"Gara-gara kalian nyenengin saya jadi nggak terasa udah selesai ternyata,"ungkapnya sambil tersenyum dan mengangkat dua jempol ke awak media.

Berbeda dengan Kepala Dinkes Lampung Reihana, terlihat tegang saat akan divaksinasi. Namun beberapa jurnalis memanggil namanya sehingga dia nampak lebih rileks sembari mengacungkan jempol.

Rektor Universitas Bandar Lampung juga terlihat tegang saat duduk di bangku vaksinasi. Dia menyatukan kedua jari tangannya dengan pandangan yang kosong.  Usai divaksinasi ekspresinya tetap belum rileks namun tetap memberikan acungan jempol ke awak media dengan ekspresi datar.

4. Vaksinasi kedua dilaksanakan 14 hari setelah vaksin pertama

Rektor Universitas Bandar Lampung (UBL) Yusuf Barusman mengikuti vaksinasi COVID-19, Kamis (14/1/2021). (IDN Times/Silviana).

Pada 28 Januari mendatang tepatnya 14 hari setelah vaksin pertama akan dilaksanakan vaksin ke dua yang akan difasilitasi oleh RSUDAM.

Kadinkes Reihana,  menerangkan, sudah ada 2.300 tenaga medis mendapat pelatihan vaksinasi. Sedangkan untuk pendistribusian vaksin baru di Bandar Lampung, Lampung Selatan dan Metro.

"Untuk selanjutnya kita tinggal tunggu Dinkes untuk kejar ke puskesmasnya. Saat ini vaksinator yang siap sebenarnya baru Bandar Lampung," ujarnya.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Digelar Pekan Ini, Nakes Ada Pro dan Kontra

5. Gubernur tetap minta masyarakat terapkan protokol kesehatan

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengukuhkan lima Pejabat Sementara (Pjs) bupati, Sabtu (26/9/2020). (IDN Times/Istimewa).

Kick off vaksinasi COVID-19 Provinsi Lampung digelar di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Kamis (14/1/2021) sekira pukul 12.27 WIB. Kegiatan ini dibuka langsung Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

Usai sambutan Arinal menerima bantuan 30 ribu unit alat rapid tes dan dua unit mesin PCR dan kelengkapannya dari BPBD Provinsi Lampung. "Saya selalu tekankan untuk menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan. Ya semoga saja tidak ada yang kena," ujarnya. 

6. Pelaksanaan vaksin harus sesuai anjuran Kemenkes

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mendistribusikan vaksin COVID-19 Kota Bandar Lampung, Kota Metro, dan Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (12/1/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Reihana memaparkan, pelaksanaan vaksinasi harus mengikuti anjuran kementerian kesehatan. Itu karena kementerian merujuk jumlah penerima vaksin yang terdata di 15 kabupaten/kota.

"Agar tidak terputus dan mendapat dua kali (vaksin) makanya kita ikuti. Kalau kita berpikir logika yang real 40 ribu vaksin dan nakes saya sekian kenapa gak serentak? Nah ternyata ada kebutuhan lain makanya kita ikutin aturannya," urainya.

Reihana menambahkan, untuk vaksinasi selanjutnya pihaknya menunggu penghitungannya dari kemenkes. "Nanti abis ini yang kedua ditunjuk lagi kabupaten mana. Kalau Metro belum dilatih vaksinatornya, yang sudah siap itu Bandar Lampung,"ujarnya.

Terkait tenaga medis yang akan divaksinasi, pelaksanaannya bisa di puskesmas, klinik atau rumah sakit. "Jadi harus terdaftar Primary Care kerja sama dengan BPJS. Kalau terjadi kejadian pasca imunisasi asal sudah terdaftar itu dijamin BPJS. Jadi kita gak bisa main-main harus terdata secara online tidak bisa tiba-tiba datang minta divaksin jadi harus konek ke pusat," jelasnya.

Baca Juga: Dr. Tirta Divaksinasi: Tidak Pingsan, Tetap Hidup, dan Masih Ngegas!

Berita Terkini Lainnya