TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lahan 1.000 Meter Persegi di Bandar Lampung Ludes Terbakar

Diduga diakibatkan panas atau rokok

Kebakaran lahan di Panjang. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Bandar Lampung, IDN Times - Lahan seluas 1.000 meter persegi terbakar di Jalan Ki Agus Anang Nomor 35, Ketapang, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Rabu (14/12/2022).

Danton Pemadam Kebakaran Kota Bandar Lampung, Riswanto mengatakan kebakaran ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Lahan tersebut kebetulan memang sedang kosong karena pohon jatibegini menjadi komoditi di sana telah selesai ditebang.

“Jadi tinggal daun dan ranting bekas penebangan pohon saja. Ini lahan punya Bapak Stevanus atau PT Jaya Makmut Sentosa namun untuk penyebabnya masih kita selidiki,” katanya.

Baca Juga: Begini Cara PLN Lampung Antisipasi Bahaya Kebakaran Akibat Listrik

1. 5 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan

Kebakaran lahan di Panjang. (IDN Times/istimewa)

Dalam penanganannya, Riswanto mengatakan ada sekitar 5 unit mobil pemadam yang dikerahkan dalam kebakaran.

Unit tersebut di antaranya adalah Mobil Pemadam Kebakaran 010 Mako Tendean, Mobil Pemadam Kebakaran 020 Mako Tandean, Mobil Pemadam Kebakaran Supply Kedamaian, Mobil Pemadam Kebakaran Supply Langkapura, dan Mobil Pemadam Kebakaran Karba Pos Siaga BW.

“Kita seluruhnya ada 15 personel, dan untuk memadamkan api tadi kita butuh sekitar 5 tangki air,” imbuhnya.

2. Kemungkinan kebakaran disebabkan suhu panas atau puntung rokok

Kebakaran lahan di Panjang. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Menurut saksi mata bernama Andri, juga merupakan salah satu karyawan di gudang tersebut, kemungkinan kebakaran diakibatkan oleh suhu panas matahari atau puntung rokok.

“Kalau kenapanya gak tahu sebenarnya mbak, tahu-tahu udah ada api aja tadi. Cuma kalau kita menduganya sih panas ya ditambah tadi ada angin. Atau kemungkinan puntung rokok juga bisa pas ada orang lewat dan banyak daun kering juga,” jelasnya.

Ia mengatakan, lahan tanaman jati tersebut memang sering kali dilewati oleh masyarakat di pemukiman sebelah lahan. Meski begitu di sana bukan jalan setapak hanya jalan alternatif bagi masyarakat setempat saja.

”Gak sih, bukan jalan. Tapi kadang-kadang aja dijadiin jalan alternatif sama warga. Biar cepet aja potong jalan di lahan itu,” imbuhnya.

Baca Juga: Kerugian Kebakaran di Pasar Natar Rp550 Juta!

Berita Terkini Lainnya