KTP Digital, Dukcapil Kota: Data Digital Penduduk Tak Akan Diretas
Kadisdukcapil: Fotokopi KTP seharusnya tidak perlu lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Era transformasi digital membuat semua sektor terutama bidang pemerintahan dituntut untuk ikut melakukan perkembangan ini. Tak terkecuali Pemerintah Kota Bandar Lampung. Mereka tengah bersiap mengenalkan aplikasi KTP dan KK digital kepada masyarakat setelah beberapa waktu lalu mengumumkan NIK telah bisa dipakai sebagai NPWP.
Namun tak bisa dipungkiri, keamanan data melalui sistem online acap kali rentan dicuri, sehingga tak sedikit masyarakat yang mengkhawatirkan hal tersebut. Pengamat kebijakan publik Lampung, Dedy Hermawan pun mengatakan kekhawatiran masyarakat dinilai wajar.
Pasalnya implementasi digital di Indonesia memang termasuk lambat, bahkan tantangan terbesar dalam aspek ini salah satunya adalah keamanan.
“Memang sebenarnya kan program itu sudah lama ya, dalam rangka untuk digitalisasi seluruh layanan administrasi dan menuju single identity number. Hanya saja karena berbagai situasi dan kondisi sepertinya tertatih-tatih kebijakan itu. Implementasi digitalisasi di Indonesia juga cenderung lambat sehingga kita bisa lihat antar sektor belum terkoneksi dengan baik,” katanya, Minggu (24/7/2022).
Baca Juga: Yes! NIK KTP Warga Bandar Lampung Sudah Bisa Jadi NPWP
1. Era konvensional maupun digital, ancaman kejahatan pasti ada
Namun Dedy juga menimpali, meski berisiko, mau tak mau semua sektor termasuk pemerintahan harus tetap ikut perubahan itu. Itu karena, pola aktivitas masyarakat saat ini semua berbasis digital.
“Untuk memudahkan interaksi masyarakat semua kan serba digital, yang tradisional atau konvensional itu lambat laun akan terdegradasi. Kedepan, trennya akan seperti itu,” katanya.
Ketika membicarakan perihal keamanan digital, Dedy memandang pada semua tingkat peradaban perkembangan masyarakat, tidak akan lepas dari namanya persoalan keamanan. Baik digital, tradisional atau konvensional sekalipun tidak lepas dari ancaman kejahatan. Sehingga keamanan itu harus terus di tingkatkan.
“Manual saja kejahatan tetap terjadi. Di era digital juga apalagi. Kita bisa lihat sekarang hacker, skimming, peretasan, masuk ke privasi, artinya semua resiko kejatan bisa terjadi dalam skema apapun,” ujarnya.
Baca Juga: Layanan Kilat Disdukcapil Balam, Bisa Ditunggu 15 Menit? Ini Faktanya