TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kendaraan Antre Panjang Isi Solar di SPBU Bagaimana Distribusi Pangan?

Pasokan solar di SPBU berkurang?

Antrean kendaraan roda empat di SPBU. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Bandar Lampung, IDN Times - Sudah sekitar satu minggu lebih antrean kendaraan roda empat di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) Kota Bandar Lampung.

Sigit, salah seorang Pengawas SPBU di Jalan Gatot Subroto mengatakan antrean ini kemungkinan diakibatkan pasokan SPBU berkurang. Biasanya, pasokan biosolar di SPBU Gatot Subroto bisa mencapai 24.000 liter per hari.

“Sebenarnya pasokan tiap SPBU berbeda-beda, tapi kalau di SPBU ini sudah sekitar semingguan ini pasokan hanya 16.000 liter per hari,” katanya ketika diwawancarai di SPBU Gatot Subroto, Selasa (15/3/2022).

Baca Juga: Pembagian Minyak Goreng Door to Door Bandar Lampung Picu Cemburu Sosial?

1. Maksimal pengisian

Ilustrasi pengisian BBM. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)

Sigit melanjutkan, meski jumlah solarnya dikurangi, namun pasokan dari Pertamina masih lancar, sehingga SPBU Gatot Subroto masih menerima solar setiap hari.

Namun untuk maksimal pengisian tiap kendaraan tentu harus dibatasi. Ia menjelaskan tiap kendaraan yang mengantre solar hanya boleh mengisi sampai 200 liter saja.

“Sampai hari ini tidak ada mobil dengan tangki modifikasi. Kalau mau isi full ya boleh, tapi hanya sampai 200 liter saja. Kalau kapasitasnya lebih dari itu ya dibatasi,” ujarnya.

Akibat antrean ini, Ia mengatakan biasanya SPBU untuk pengisian solar hanya sampai setengah hari saja, karena solar pasti sudah habis. “Mungkin mereka takut tidak kebagian ya makanya mengantre, seperti kita saja lah. Mengantre minyak goreng karena takut kehabisan,” ujarnya.

2. Distribusi pangan masih lancar

Ilustrasi truk pangan. (Instagram.com/kusuka_truck).

Kepala Bidang Distribusi, Harga, dan Cadangan Pangan Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Ni Ayu Kumala menyampaikan, terkait antrean solar di SPBU, tidak berpengaruh terhadap distribusi pangan kota.

“Untuk Bandar Lampung, Alhamdulillah distribusi pangan ke pasar masih baik-baik saja, dan dari pantauan kami tidak ditemukan keterlambatan distribusi pangan ke pasar karena mobil angkutan barang yang mengantre di SPBU,” katanya.

Ia melanjutkan jikapun ada dampak karena kenaikan BBM, itu akan berpengaruh ke peningkatan retribusi angkutan barang, dan pasti akan dibebankan pada harga penjualan barang di pasar.

Baca Juga: Apa Benar Cabai Jawa asal Lampung Disebut Punya Peluang Ekspor Tinggi?

Berita Terkini Lainnya