Citra Lampung Rusak karena Kasus Suap Unila, Ini Jawaban Para Bacarek
Karena kasus suap Universitas Korea tak mau MOU dengan Unila
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Lampung menilai, rusaknya citra Kampus Universitas Lampung akibat adanya kasus suap dan gratifikasi pada Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila hingga menyeret nama rektor nonaktif Karomani menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga berdampak pada Lampung itu.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Lampung, Hamatoni menyampaikan hal tersebut secara langsung saat sesi diskusi bersama Bakal Calon Rektor Unila 2023-2027, Selasa (20/12/2022). Ia mengatakan, rusaknya citra ini bahkan dirasakannya dalam level regional maupun nasional.
“Karena yang menderita tidak hanya kampus, tidak hanya dosen, atau mahasiswa. Tapi juga masyarakat termasuk pemerintah. Jadi menurut saya selain visi dan misi seperti ini, bagaimana caranya dan berapa lama calon rektor nantinya bisa memulihkan citra kampus itu sangat penting,” katanya.
Baca Juga: Sepekan Dua Kali, Hakim Percepat Sidang Korupsi Unila Terdakwa Andi
1. Krisis kepercayaan membuat MOU Universitas Korea dan Unila gagal
Menanggapi hal ini, salah satu bacarek yakni Ayi Ahadiat mengatakan, sempat merasakan sendiri dampak tersebut yakni terkait kerja samanya dengan universitas di Korea Selatan.
“Efek publikasi Jakarta Post (terkait kasus OTT KPK terhadap Karomani), ada universitas di Korea yang rencananya mau MOU dengan kita. Saat saya tanyakan, mereka menyampaikan kalau mulai saat ini pihaknya tidak akan MOU dengan Unila. Ternyata ini gak hanya berdampak secara nasional tapi juga internasional,” jelasnya.
Ia mengaku cukup kaget dengan pernyataan dari pihak luar tersebut. Maka ia berencana hendak melakukan recovery citra kampus dengan strategi ia dapatkan dari ilmunya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
“Memang tidak mudah tapi ini bisa karena saya punya caranya. Nanti jika memang saya diizinkan jadi rektor, hari pertama saya dilantik saya akan langsung terapkan strategi ini. Tapi terkait strateginya itu nanti saya sampaikan selanjutnya,” katanya.
Baca Juga: Korupsi Suap Rektor Unila, Karomani Segera Disidang