TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Kabupaten Kota di Lampung jadi Sampel Survei Kualitas Air Minum 2023

2020, 82 persen air minum masyarakat Lampung tercemar e.coli

Ilustrasi usaha depot air minum di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandar Lampung, IDN Times - Menindaklanjuti survei kualitas air minum oleh Litbangkes Kementerian Kesehatan pada 2020, survei ini akan kembali dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung di pertengahan 2023.

Hal ini disampaikan Sanitarian Ahli Madya Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Yuliana. Ia mengatakan, akan ada 8 kabupaten kota sampling di Lampung untuk diuji kualitas air siap minum di beberapa rumah tangga.

“Ini sedang mau berjalan dan survei di 2023 ini ada 8 kabupaten kota menjadi representatif yakni Lampung Barat, Lampung Timur, Tulang Bawang,  Pesawaran, Tanggamus, Bandar Lampung, Metro dan Lampung Selatan,” katanya saat menghadiri Sarasehan Lingkungan: Perubahan Iklim oleh YKWS di Bandar Lampung, Rabu (14/6/2023).

Baca Juga: Dosen ITERA Teliti Kode Warna Kain Adat Lampung Standar Internasional

1. 133 puskesmas menjadi lokus sampel survei air minum

ilustrasi minum air putih (IDN Times/Mardya Shakti)

Yuliana mengatakan jumlah sample di tiap kabupaten kota ini berbeda-beda tergatung regennya masing-masing. Lampung Barat ada 11 puskesmas sampel, Tanggamus 17 puskesmas, Lampung Timur 24 puskesmas, Tulang Bawang 14 puskesmas, Pringsewu 10 puskesmas, Bandar Lampung 22 puskesmas, Metro 8 puskesmas, dan Lampung Selatan 27 puskemas.

“Jadi nanti di satu puskes ini total akan diambil minimal 36 sampel. Rinciannya itu ada 15 rumah tangga, satu rumah tangga ini diambil dua sampel. Satu sampel air minumnya dan satu lagi sumber air bersihnya,” jelasnya.

Sedangkan sisa 6 sampelnya akan diambil dari fasilitas umum wilayah puskesmas seperti pasar, musala, sekolah, masjid, dan lainnya. “Ada 19 parameter yang diperiksa. Tapi yang utama sekali itu kita lihat apakah ada e.coli dan koliformnya,” tambahnya.

2. Pada 2020, 82 persen air minum masyarakat tercemar e.coli

ilustrasi bakteri E. coli (independent.co.uk)

Diketahui, melalui penelitian litbangkes kemenkes pada 2020, Lampung merupakan salah satu sampel provinsi di Indonesia untuk dilakukan uji survei kualitas air minum.

Dari 697 sampel di Lampung, sebanyak 82 persen air minum masyarakat tercemar oleh bakteri e.coli. Bakteri ini biasa ditemukan pada kotoran manusia atau hewan.

“Artinya perilaku masyarakat kita ini masih BABS atau memang kontruksi antara rumah dan jamban jaraknya belum sesuai. Seharusnya kan jarak minumal septic tank dan jamban itu 10 meter dari sumber air. Tapi ini ada yang hanya 3 meter,” imbuhnya.

3. Kandungan koliform air minum isi ulang bisa mencapai 250 MPN

Salah satu pegawai depot air minum isi ulang tengah mempersiapkan air yang akan dikirim ke warga yang sudah memesan. IDN Times/Debbie Sutrisno

Menilik kebiasaan minum masyarakat saat ini dengan membeli air minum ke depot air minum isi ulang, Puskesmas Kedaton mengadakan survei bersama Yayasan Konservasi Way Seputih terhadap depot air minum isi ulang di Kedaton.

Sanitarian Puskemas Kecamatan Kedaton, Selvi menyebutkan dari hasil pemeriksaan sampling pada Maret 2023 tersebut, dari 5 sampel air asal depot air minum isi ulang semuanya tercemar oleh koliform.

“Kita gak cek ke depotnya tapi ke masyarakat yang konsumsi air minum dari depot air minum isi ulang. Itu semuanya memiliki kandungan koliform 250 MPN. Di mana batas maksimalnya itu hanya 50 MPN saja,” ujarnya.

Baca Juga: Seluruh Jemaah Haji Lampung 2023 Sudah Diberangkatkan ke Tanah Suci

Berita Terkini Lainnya