Dosen ITERA Teliti Kode Warna Kain Adat Lampung Standar Internasional

Khazanah budaya Lampung hampir punah bahkan ada yang punah

Bandar Lampung, IDN Times - Sebagai upaya melestarikan khazanah budaya Lampung, tim dosen dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV), Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (JTIK) Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan penelitian digitalisasi dan kodefikasi warna berstandar internasional pada kain adat suku Pepadun dan Saibatin Lampung.

Penelitian dilakukan oleh Susi Susyanti,  Sunarsih, Doni Alfaruqy dan Maria V  Halawa tersebut lolos tahap penjurian Anugerah Inovasi Daerah diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Lampung.

Baca Juga: Cara Mahasiswa ITERA Kampanye Peduli Lingkungan, Gaet Warga Desa 

1. Khazanah budaya Lampung sudah ada hampir punah bahkan sudah punah

Dosen ITERA Teliti Kode Warna Kain Adat Lampung Standar InternasionalDosen DKV ITERA penelitian digitalisasi dan kodefikasi warna berstandar internasional pada kain adat suku Pepadun dan Saibatin Lampung (Oficial Itera)

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITERA, Prof Khairurrijal dalam sambutannya menjelaskan khazanah budaya Lampung sudah ada hampir punah bahkan sudah punah. Hal ini mendasari tim dosen DKV ITERA melakukan penelitian untuk digali lebih lanjut.

“Motif-motif kain ini sangat unik, jadi sedang didata semua oleh tim dosen DKV dan akan digali lebih lanjut. ITERA sangat berkomitmen untuk terus berusaha mendukung pelestarian budaya di Provinsi Lampung,” ujarnya. 

2. Dokumentasi secara digital

Dosen ITERA Teliti Kode Warna Kain Adat Lampung Standar InternasionalDosen DKV ITERA penelitian digitalisasi dan kodefikasi warna berstandar internasional pada kain adat suku Pepadun dan Saibatin Lampung (Oficial Itera)

Dalam penelitian ini, Khairrurijal menjelaskan, tim dosen DKV ITERA melakukan dokumentasi secara digital terhadap warna kain adat suku Pepadun dan Saibatin Lampung.

"Hal tersebut mengingat kain-kain tersebut sudah memiliki usia di atas 500 tahun," kata Khairurrijal. 

Menurutnya, Tim dosen DKV ITERA melakukan observasi ke lapangan untuk mengambil data RGB dan CMYK menggunakan alat khusus.

3. Warna merah paling dominan

Dosen ITERA Teliti Kode Warna Kain Adat Lampung Standar InternasionalIlustrasi produk kerajinan tapis. Produk tapis SMPN 1 Tanjung Sari. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Ketika warna sudah ditangkap alat, maka akan dikeluarkan dalam bentuk selajuntnya dikonversi meggunakan website menjadi warna.

"Setelah melakukan beberapa observasi, maka warna yang paling dominan pada kain Adat Suku Pepadun dan Sibatin ialah warna merah," terang Khairurrijal. 

Ia menambahkan, hasil observasi berupa kode-kode warna  sudah didapat kemudian disimpan menjadi big data. Itu bermanfaat sebagai petunjuk UMKM dalam membuat kerajinan khas Lampung khususnya adat suku Pepadun dan Saibatin.

Baca Juga: Prodi S1 Rekayasa Keolahragaan Resmi Dibuka, Rektor ITERA Bilang Ini

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya