TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

161 Warga TBS Balam Terima Manfaat Sedot Tinja dari 161 Kg Sampah

Program ini berlangsung selama sebulan

Kegaitan penyedotan tinja di MCK Komunal TBS. (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times - Sebanyak 161 warga di Kecamatan Telukbetung Selatan akhirnya mendapatkan manfaat dari menabung sampah untuk sedot tinja.

Ketua Pelaksana Kegiatan Gerakan Sedekah Sampah untuk Sedot Tinja, Bagus Syahputra mengatakan program sedekah sampah ini berlangsung selama kurang lebih satu bulan telah berhasil mengumpulkan sebanyak 160,5 kg sampah padat dan 10 liter mintak jelantah.

“Program ini berlangsung sejak 19 November sampai 16 Desember 2022. Jadi kurang lebih satu bulan mereka mengumpulkan sampah rumah tangga untuk ditabung dan di Bank Sampah,” katanya.

Baca Juga: Hanya 99 Lansia Dapat, Dinsos Harap Kuota Makan Gratis Ditambah

1. Sedot tinja dilakukan di 2 MCK komunal

Ilustrasi ipal komunal. (pinterest)

Bagus melanjutkan hasil dari penjualan sampah ini digunakan untuk menyedot 2 MCK komunal digunakan oleh sekitar 161 warga di Kecamatan Teluk Betung Selatan.

Aksi ini memang merupakan kolaborasi antara berbagai lembaga khususnya di Bandar Lampung mulai dari NGO, komunitas mahasiswa, hingga pemerintah kota setempat.

“Alhamdulillah banyak dukungan dari berbagai lembaga untuk berlangsungnya kegiatan ini, termasuk masyarakatnya sendiri. Karena perubahan perilaku masyarakat akan berkelanjutan jika masyarakatnya sendiri mendukung dan turut serta dalam pelaksanaannya,” katanya.

2. 78 masyarakat Bandar Lampung belum rutin lakukan sedot tinja

ilustrasi truk sedot WC/tinja (IDN Times/Dwi Agustiar)

Koordinator Field Officer SNV Netherland Development Organisation, Iffah Rachmi menambahkan, melalui gerakan ini mereka ingin kembali mengingatkan kepada masyarakat tentang ancaman pencemaran air tanah akibat tinja manusia.

“Karena kualitas air tanah selalu berubah-ubah, tergantung pada kebiasaan masyarakat yang hidup disekitarnya. Untuk itu penyedotan tinja wajib dilakukan minimal 1 kali dalam 3 tahun,” imbuhnya.

Ia pun menyampaikan, hingga saat ini masih ada sekitar 78 persen masyarakat Kota Bandar Lampung belum melakukan penyedotan tangki septik secara rutin. Sehingga potensi pencemaran air tanah dari tinja manusia semakin besar. Lebih buruknya jika air itu terkonsumsi manusia.

3. Iuran sampah lebih murah ketimbang iuran uang

MCK Komunal di TBS. (IDN Times/Istimewa)

Selain itu Ketua Karang Taruna Bandar Lampung, Haris Satya Harissa Yanuar juga sangat mendukung program tersebut karena sedekah sampah tentunya sangat menguntungkan masyarakat, selain mengurangi sampah rumah tangga juga lebih murah dibanding iuran menggunakan uang.

“Tapi saya berharap ke depannya warga juga bisa mulai memilah sampah. Gak cuma yang organik dan nonorganik tapi juga lebih spesifik lagi. Sehingga nantinya lingkungan akan terjaga,” katanya.

Baca Juga: Pemukiman Pesisir dan Bukit Balam Tak Bisa Dijangkau Truk Sedot Tinja

Berita Terkini Lainnya