TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wamen Pertanian Sambangi Tanggamus, Melongok Ekspor Perdana Pisang Mas

Kembangkan model integrasi budidaya pisang dan sapi

Petugas mengawasi aktivitas bongkar muat peti kemas saat pelepasan ekspor komoditas pertanian serentak di Pelabuhan Sukarno Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Tanggamus, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian RI, Harvick Hasnul Qolbi, kunjungan kerja ke Kabupaten Tanggamus, Tujuannya, ekspor perdana pisang mas dan pengembangan model integrasi budidaya pisang dan ternak sapi di Pekon Sumbermulyo, Kecamatan Sumberejo, Kamis (30/9/2021).

Kunjungan diawali di lokasi ternak penggemukan sapi setempat. Itu sekaligus menyerahkan bantuan 10 ekor sapi mendukung pengembangan model integrasi budi daya ternak sapi.

Selanjutnya Wamen dan rombongan mengunjungi lokasi packing pisang mas. Di sana, pelepasan ekspor pisang mas tujuan Singapura.

Baca Juga: 26 Desa di Tanggamus Masih Locus Stunting, Guru PAUD Ikut Pelatihan

1. Beragam komoditas unggulan potensial dikembangkan

Komoditas pangan di Pasar Terong Makassar, Senin (12/4/2021). IDN Times/Asrhawi Muin

Bupati Tanggamus Dewi Handajani menyampaikan, daerah setempat memiliki banyak komoditas perkebunan, pertanian dan ternak. Itu sangat potensial untuk dikembangkan.

Selain itu, Kabupaten Tanggamus termasuk penghasil kopi dan lada terbesar di Provinsi Lampung. Sektor peternakan juga merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Tanggamus, di antaranya sapi potong 6.429 ekor, kambing 186.226 ekor dan domba 7.875 ekor.

"Kami juga telah membudidayakan kambing unggulan Kabupaten Tanggamus yaitu kambing saburai yang merupakan peranakan antara kambing boer dan kambing etawa," imbuh Dewi.

2. Total area lahan budidaya pisang di tanggamus 432,4 hektare

google

Dewi mengatakan, terkait budidaya pisang mas dilakukan Koperasi Tani Hijau Makmur. Itu satu dari 82 koperasi aktif di Kabupaten Tanggamus.

"Dengan jumlah anggota sebanyak 862 petani, memproduksi jenis pisang mas, rajabulu, barangan dan cavendish yang bermitra dengan investor PT Great Giant Pineapple. Total areal lahan produksi saat ini 432,4 Hektare," terang bupati.

Dewi berharap, kementerian serta Pemprov Lampung program dan kegiatan yang belum terlaksana karena pandemik COVID-19 untuk dapat segera direalisasikan. Selain itu, kegiatan yang dinlai masih kurang dapat ditambah.

Baca Juga: Apa Itu Bude Sar’i? Digagas Bupati Tanggamus Dewi Handajani

Berita Terkini Lainnya