[UPDATE] Kasus COVID-19 Lampung Sabtu 18 Juli 2020, 9 Pasien Positif
Terbanyak disumbang dari Lampung Selatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandar Lampung, IDN Times - Jumlah pasien COVID-19 di Provinsi Lampung, Sabtu (18/7/2020) bertambah sembilan orang. Penambahan itu jumlah kumulatif pasien yang dikonfirmasi terserang COVID-19 total 229 orang. Rinciannya, 47 orang masih menjalani karantina, 170 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 12 orang meninggal dunia.
Merujuk data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, sembilan tambahan pasien positif COVID-19 berasal dari Kabupaten Lampung Selatan (enam pasien), Kabupaten Tulangbawang Barat (satu pasien), dan Kabupaten Pesawaran (dua pasien).
Di Provinsi Lampung, jumlah kasus COVID-19 terbanyak di Bandar Lampung, total 111 pasien COVID-19. Rinciannya, 22 masih dalam perawatan, 82 orang sudah sembuh, dan tujuh orang meninggal dunia.
Menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dilansir dari Antara, secara keseluruhan di wilayah setempat ada 52 orang yang masih dipantau kondisinya. Pasalnya, mereka pernah melakukan kontak erat dengan pasien COVID-19 atau penderita saluran pernafasan berat.
Pemantauan juga dilakukan pada total 193 orang dalam kasus suspek. Rinciannya, dua orang masih dalam isolasi, 155 orang sudah sehat, dan 36 meninggal dunia. Dinas Kesehatan pun memantau kondisi 139 orang yang dikonfirmasi positif terserang COVID-19 namun tidak mengalami gejala sakit.
Baca Juga: Bayi Usia 1 Bulan Asal Bandar Lampung Positif COVID-19
1. Penumpang kapal diimbau beli tiket online
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan, ASDP terus mengimbau kepada masyarakat agar mempersiapkan perjalanan ferry dengan lebih baik, yakni melakukan reservasi dan membeli tiket secara online melalui www.ferizy.com atau aplikasi Ferizy yang dapat diunduh pengguna Android di Play Store. Itu berlaku bagi pengguna jasa di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Pembelian tiket online secara mandiri melalui website maupun aplikasi sangat mudah, dan pencatatan manifest terkait data asuransi yang menjadi hak pengguna jasa juga semakin akurat.
"Beli tiket via online semakin mudah, bisa melalui ponsel dan dapat beli tiket mulai H-60 hingga maksimal 3 jam sebelum keberangkatan. Tidak perlu antre lagi di pelabuhan, cukup scan barcode yang didapat saat beli online, lalu akan mendapat boarding pass untuk naik kapal. Sesimpel itu saja," ujar Ira dilansir dari Antara, Sabtu (18/7/2020).
Menurutnya, di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini, pengguna jasa harus senantiasa menjaga jarak (physical distancing) sehingga dengan membeli tiket secara online, maka akan semakin mengurangi interaksi dengan petugas loket. Selain itu, tren pembelian tiket via online ini terus meningkat seiring gaya hidup masyarakat yang cenderung bertransaksi elektronik dalam kegiatan konsumsi. Selain melalui situs dan aplikasi, pengguna jasa kini dapat membeli tiket ferry di seluruh gerai Alfamart sebagai mitra resmi penjualan tiket ASDP dengan biaya admin mulai Rp1.000 sampai dengan Rp5.000 disesuaikan dengan jumlah nominal per transaksi.
Kendati saat ini masyarakat sudah mulai memasuki masa adaptasi kebiasaan baru, ASDP memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan dan keamanan baik di pelabuhan dan kapal secara ketat.
"Harapan kami agar pengguna jasa tetap produktif, bisa bepergian dengan aman, nyaman dan tetap sehat di masa pandemi COVID-19, saat ini. Kunci utamanya, kita semua baik operator, regulator dan pengguna jasa harus disiplin dan ikuti aturan, hal ini penting bagi keselamatan diri sendiri dan orang lain," tuturnya.