TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penduduk Miskin Lampung Turun, Wagub Nunik Soroti Pandemik COVID-19

Penurunan angka tersebut lebih besar dari nasional

Ilustrasi warga miskin. Dok. IDN Times

Bandar Lampung, IDN Times - Ditengah situasi berat karena pandemik COVID-19, angka kemiskinan Lampung justru turun 1 digit yakni dari 12,62 persen menjadi 11,67 persen. Penurunan angka tersebut lebih besar dari penurunan angka nasional.

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia, menyampaikan hal tersebut ketika menjadi keynote speaker dalam acara Diskusi Publik Awal Tahun 2022 dengan tema "Ekonomi Lampung 2022 Dibawa Kemana?" digelar Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lampung, di Kantor SMSI Bandar Lampung, Rabu (19/1/2022).

Baca Juga: Pemprov Lampung Siapkan 1 Juta Liter Minyak Goreng Giat Operasi Pasar

1. Pandemik butuh penanganan darurat tapi hati-hati

Ilustrasi pandemik COVID-19 (15/9/2020) (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Chusnunia menjelaskan, kondisi awal pandemik, situasi extraordinary butuh penanganan darurat cepat namun tetap harus hati-hati. Pemprov sejak awal menggandeng seluruh pihak untuk membuat kebijakan tidak melaksanakan PSBB secara resmi, tapi esensinya tetap diberlakukan pengetatan kegiatan masyarakat agar ekonomi tetap berjalan.

Bahkan gubernur Lampung banyak mendapat apresiasi dari pemerintah pusat, salah satunya diberikan Dana Inssentif Daerah (DID) yang sepenuhnya disalurkan untuk penanganan COVID, sekaligus menyangga ekonomi masyarakat. "Saat itu masker, hand sanitizer murni dari UMKM," kata Chusnunia.

Atas kebijakan-kebijakan tersebut, kata Chusnunia, ekonomi terselamatkan, pandemik dapat ditangani. Bahkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung tertinggi se-Sumatera dan angka kemiskinan turun. "Kunci penurunan ini adalah dengan menaikkan pendapatan/daya beli dan menurunkan beban masyarakat," tegasnya.

2. Penyangga ekonomi Lampung sektor pertanian

Panen padi kelompok tani mitra binaan PTPN VII digelar di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (18/5/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Wagub menjelaskan, penyangga ekonomi Lampung terutama dari sektor pertanian. Program Unggulan Kartu Pertani Berjaya (KPB) per hari ini 200 ribuan, dan sampai ujung tahun ditargetkan 500 ribu.

"KPB mempermudah petani dalam akses bibit pupuk Hari ini kami melakukan pengetatan agar distribusi pupuk tetap terjaga," kata dia.

Perempuan akrab disapa Nunik ini juga meminta semua pihak suarakan pada pusat khususnya pada kementerian BUMN agar menambah volume produksi pupuk agar kebutuhan petani terhadap pupuk dapat tercukupi. "Pak Gubernur berkomitmen membawa ekonomi Lampung kearah kemajuan, mohon bantuan kawan-kawan pekerja media mewujudkannya," kata dia.

Baca Juga: Pemilik Kios Keluhkan Pupuk Subsidi Langka, Pupuk Indonesia Beber Alasan

Berita Terkini Lainnya