TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keren, Dua Mahasiswa Itera Bikin Tempat Sampah Berbasis Internet

Dapat dipantau via gawai, hasil akhir sampah berbentuk balok

Dua mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) dari Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Informatika, dan Sistem Fisis (JTEIF), Mochamad Donny Renaldi dan Herwin Junion Siboro, mengembangkan tempat sampah berbasis internet. (IDN Times/Istimewa).

Bandar Lampung, IDN Times – Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) kembali berinovasi menciptakan alat istimewa. Terbaru, dua mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Informatika, dan Sistem Fisis (JTEIF), Mochamad Donny Renaldi dan Herwin Junion Siboro, mengembangkan tempat sampah pintar berbasis internet of things (IoT).

Menariknya, alat ini dikhususkan menampung sampah plastik. Selain itu, dilengkapi beberapa fitur seperti pemadat sampah, pendeteksi khusus sampah plastik, sensor kapasitas, suhu, hingga pemberitahuan jika tempat sampah penuh melalui surat elektronik (email) dan pesan singkat (SMS).

Baca Juga: Cerita Tiga Mahasiswa Itera Ciptakan Alat Pemanen Energi Hybrid

1. Dapat dipantau melalui gawai

Pixabay.com/terimakasih0

Mochamad Donny Renaldi, mahasiswa pencipta alat ini menyatakan, hasil rancangannya  bersama Herwin diberi nama Electronic Dustbin (LectroBin). Alat ini dapat dioperasikan secara otomatis dan dapat dimonitoring melalui web dan gawai sebagai user interfacenya.

Ia menerangkan, fitur menarik tempat sampah ini adalah adanya komponen pemadat (compactor) dan pemanas (heater). Fitur itu berfungsi untuk mengkompresi dan memadatkan sampah yang ditampung.

“Tujuannya adalah agar hasil akhir sampah berbentuk balok sehingga mengurangi pemakaian lahan pada tempat pembuangan akhir (TPA), ketika sampah dibuang. Hasil akhir olahan sampah berupa adonan plastik berbentuk padat juga dapat dimanfaatkan untuk bahan daur ulang kembali seperti kerajinan, bahan baku paving block, bahan bakar minyak, atau kemabali diolah menjadi biji plastik,” paparnya, Senin (21/9/2020).

2. Dirancang hanya untuk menerima sampah plastik

Instagram

Donny mengatakan, tempat sampah LectroBin dirancang agar dapat menerima sampah plastik dan akan menolak sampah seperti logam atau besi dan menolak sampah jenis organik. Alasannya adalah, sampah plastik memiliki material yang sulit terurai secara alami, sehingga pengolahan sampah plastik dengan landfill atau opendumping tidak cocok diterapkan.

“Terlebih apabila pengolahan akhir sampah plastik adalah dengan cara pembakaran yang dapat menyebabkan masalah kesehatan akibat polusi udara,” paparnya.

Mahasiswa pencipta alat LectroBin, Herwin Junion Siboro, menambahkan, hampir di seluruh kota di Indonesia pengolahan sampah masih menggunakan pendekatan akhir (end of pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) tanpa usaha pengurangan dari sumber secara maksimal. Merujuk hal itu, pihaknya mencoba membuat terobosan alat ini.

“Untuk itu diperlukan sebuah metode atau inovasi baru dalam pengolahan sampah khususnya sampah plastik. Karena sampah jenis ini menjadi penyumbang volume terbesar dibanding sampah jenis lainnya,” ujar Herwin.

3. Pemasaran produk bidik developer perumahan

Ilustrasi perumahan (Dok. Kementerian PUPR)

Mahasiswa dari Program Studi Teknik Elektro, Jurusan Teknik Elektro, Informatika, dan Sistem Fisis (JTEIF), Mochamad Donny Renaldi dan Herwin Junion Siboro saat merancang alat tempat sampah LectroBin  dibina oleh tim dosen Teknik Elektro Itera, Ir Arief Syaichu Rohman, M.Eng.Sc., Ph.D., dan Syamsyarief Baqaruzi, S.T., M.T. Latar belakang pembuatan alat tersebut, karena menilai pengolahan sampah sebagai hal penting tapi beberapa waktu terakhir lahan tempat pembuangan akhir (TPA) semakin langka, khususnya di Provinsi Lampung.

“Pengelolaan sampah yang kurang efektif dapat mengakibatkan bahaya terhadap kesehatan manusia dan lingkungan yang mungkin dapat melampaui batas-batas geografis wilayah,” papar Herwin.

Ia melanjutkan, selain menjadi alat dalam memenuhi tugas akhir, ke depan alat tersebut juga ditargetkan dapat dikembangkan dan dipasarkan. Target pemasaran dari alat yang dihasilkan ini adalah perusahaan-perusahaan penyedia hunian terlebih seperti developer perumahan atau apartemen, perusahaan yang bergerak bidang pengolahan limbah.

Baca Juga: Keren! Mahasiswa Baru Itera 2020 Ada yang Masih Usia 16 Tahun

Berita Terkini Lainnya