TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Imbas Hujan Deras, Tiga Desa di Pringsewu Tergenang

Saluran irigasi tidak mampu menampung debit air.

Hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Pringsewu. Jalan protokol dan perkampungan hingga rumah penduduk terkena dampak luapan air, Sabtu (22/10/2022) malam. (Dok. Polres Pringsewu).

Pringsewu, IDN Times - Pekon Fajar Agung Kecamatan Pringsewu, Pekon Ambarawa Kecamatan Ambarawa dan Pekon Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo menjadi wilayah terkena dampak luapan air hujan, Sabtu (22/10/2022) malam.

Itu dipicu hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Pringsewu. Jalan protokol dan perkampungan hingga rumah penduduk terkena dampak luapan air.

Kabag Ops Polres Pringsewu, Kompol Kisron mengatakan, luapan air hujan disebabkan tingginya intensitas hujan turun sejak pukul 15.00 WIB hingga 21.00 WIB. Kondisi itu membuat saluran irigasi tidak mampu menampung debit air.

"Akibatnya aliran air meluber ke jalan dan pemukiman juga menggenangi rumah rumah penduduk. Banjir paling parah terjadi di Pekon Fajar Agung, Pringsewu. Ketinggian air bahkan mencapai 75 centimeter," paparnya saat dikonfirmasi IDN Times, Minggu (23/10/2022).

Baca Juga: Tragis, Dua Bocah Pringsewu Tenggelam Terseret Arus Sungai

1. Polisi, BPBD bantu warga bersihkan rumah

Hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Pringsewu. Jalan protokol dan perkampungan hingga rumah penduduk terkena dampak luapan air, Sabtu (22/10/2022) malam. (Dok. Polres Pringsewu).

Kisron menjelaskan, di Pekon Fajar Agung ada 1 masjid dan puluhan rumah warga yang terendam banjir. Air masuk ke pemukiman warga sekira pukul 18.30 WIB, dan baru surut sekira pukul 21.00 WIB.

Setelah air surut polisi bersama dinas BPBD dan instansi terkait membantu warga membersihkan rumah-rumah yang terendam. "Ada beberapa tempat yang sulit surut karena berada di dataran rendah, sehingga untuk proses pembersihan harus menggunakan bantuan mesin penyedot air (genset)," jelasnya.

Terkait imbas genangan air di wilayah lain, Kabag Ops menjelaskan luapan air hujan hanya menggenangi jalan jalan protokol dan jalan perkampungan. "Ditempat lain alhamdulillah, luapan air hujan tidak sampai menggenangi rumah rumah penduduk," ungkapnya.

2. Saluran irigasi tak mampu tampung debit air hujan

(Ilustrasi irigasi) ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Kepala Pekon Fajar Agung, Suparman mengatakan, banjir terjadi di desanya disebabkan saluran irigasi tidak mampu menampung debit air hujan. Selain karena lokasi banjir berada di dataran rendah, hal itu juga diperparah kiriman air dari desa sekitar seperti kelurahan Pajaresuk, Padang asri dan sekitar kuburan cina.

Menurutnya, di desanya memang sudah menjadi langganan banjir. Apabila turun hujan deras intensitas lebih dari 1 jam dapat dipastikan terjadi genangan. Minimal menggenangi jalan jalan perkampungan.

"Jika hujan itu terjadi lebih dari sejam, ya bisa dipastikan genangan air bisa masuk ke rumah rumah penduduk," terangnya.

3. Sekitar 30 rumah kemasukan air

Suparman mengatakan, banjir pada Sabtu malam telah mengakibatkan genangan disejumlah tempat dengan ketinggian berkisar 50-75 cm.

"Setidaknya ada 20-30 rumah penduduk yang kemasukan air hujan. Namun sekira pukul 9 malam air sudah surut, dan sudah dilakukan upaya pembersihan oleh instansi terkait dan masyarakat" jelasnya.

Suparman menambahkan, akibat banjir tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sementara itu terkait kerugian materil masih didata. "Kalau kerugian materil ya barang barang yang basah akibat terendam air hujan, namun nilainya masih dalam pendataan." jelasnya. 

Baca Juga: Pilu! Mayat Bayi di Pringsewu Ditemukan Mengambang di Kolam

Berita Terkini Lainnya